Reporter: Ali Imron
blokTuban.com – Pemerintah Pusat bakal membangun tanggul laut di pesisir Kabupaten Tuban sepanjang 65 Kilometer (Km) membentang dari Kecamatan Palang hingga Bancar.
Proyek yang masuk dalam Perpres nomor 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi tersebut, dibiayai APBN sebesar Rp1,9 miliar lebih. Semula proyek ini hanya membentang 10 Kilometer dari Kecamatan
Tuban hingga Jenu.
“Ada perubahan dalam pelaksanaannya. Permintaan Tuban tanggul laut dibangun membentang dari Kecamatan Palang sampai Bancar,” ujar Kepala Bidang Perekonomian, Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan (PSDAIK) Bappeda Tuban, Eryan Dwi Fatmawati saat dikonfirmasi blokTuban.com, Jumat (4/6/2021).
Dibangunnya tanggul laut di pesisir Tuban, lanjut Eryan untuk mengurangi dampak abrasi setiap tahunnya. Di bulan Juli tahun 2020, tercatat empat rumah warga yang berada di bibir pantai tersebut mengalami kerusakan ringan hingga sedang dengan kondisi dinding runtuh.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, juga mencatat pada 30 Juni dan 6 Juli 2020 di Desa Margosuko, Kecamatan Bancar telah terjadi abrasi air laut atau banjir ROB yang mengakibatkan tanggul pembatas air laut roboh.
Dilaman lpse.pu.go.id, pembangunan tanggul penahan gelombang laut di Tuban dimenangkan oleh PT. Jasapatria Gunatama asal Bandung dengan nilai HPS Rp1.999.822.660 dari nilai pagu Rp2.000.000.000. Kegiatan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu, satuan kerjanya Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.
“Mudah-mudahan proyek tanggul ini dapat dimulai tahun 2022,” imbuhnya.
Diketahui, ada 13 proyek strategis nasional yang ada di Kabupaten Tuban seperti, pembangunan jalan lingkar selatan, pembangunan pelabuhan, pembangunan tanggul penahan banjir Sungai Bengawan Solo.
Tanggul laut, waduk Jadi, Jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Lamongan-Manyar-Bunder, Reaktivasi Jalur Rel
Kereta Api jalur Babat-Tuban-Merakurak-Jenu, dan peningkatan jalan nasional kolektor primer atau daendels Gresik-Lamongan-Tuban. [ali/rom]
