Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Lokasi Kecelakaan Lalu lintas (Laka Lantas) beruntun yang melibatkan tiga motor sekaligus di Jalan Soekarno-Hatta turut Kelurahan Mondokan, Kecamatan/Kabupaten Tuban waktu lalu terus mendapat pantauan petugas gabungan.
Pada razia Sabtu (17/4/2021) malam, terpantau masih banyak puluhan pemuda nongkrong di jalan Nasional tersebut. Kedatangan petugas gabungan sontak membubarkan tongkrongan pemuda dari berbagai kecamatan di Tuban.
Nasib apes dialami seorang pemuda asal Kecamatan Montong. Dari sekian temannya yang berhasil menghindari petugas, justru ia terlambat menyalakan motornya.
Alhasil pelajar SMK di Tuban Selatan ini harus bertanggungjawab karena sudah memodifikasi knalpotnya dengan suara berisik. Di hadapan petugas, ia diberi efek jera disuruh mendengarkan suara kenalpotnya yang bising.
Kurang dari 30 detik, suara kenalpot tersebut membuat telinganya sakit. Karena tidak kuat mendengarkan suaranya, pemuda tersebut sempat terpental menjauhi suara kenalpot.
Kasat Sabhara Polres Tuban, AKP Chakim Amrullah mengatakan, upaya antisipasi balap liar petugas gabungan terus patroli di jam rawan seperti menjelang buka puasa, dan saat sahur.
"Ada satu pemuda yang diberi efek jera oleh petugas. Dia kami beri edukasi supaya tidak lagi melakukan balap liar, STNKnya disita dan boleh diambil di Kantor Satpol PP dengan syarat kenalpotnya sudah diganti normal," ujar Chakim kepada blokTuban.com.
Selain antisipasi balap liar, petugas gabungan TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan juga melakukan kegiatan yustisi penegakan protokol kesehatan dan pengawasan PPKM Mikro. Hasilnya ada 19 pelanggar dengan barang jaminan Handphone 12 buah, enam KTP dan satu STNK.
Untuk berjaga-jaga, mobil patroli dari Polsek Jenu masih standby di Jalan Soekarno Hatta pada pukul 00.00 Wib. Sedangkan rombongan petugas gabungan masih menyisir dan membubarkan pemuda yang terindikasi mau melakukan balapan liar di bulan Ramadan. [ali/col]