Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Setelah dievakuasi oleh tim gabungan, sejumlah 16 nelayan yang selamat korban kapal terbakar bahagia karena segera kembali berkumpul keluarga. Dari Tuban ke Jawa Barat, para nelayan dipulangkan dengan bus.
Nelayan yang selamat tersebut berasal dari tiga daerah, dari Indramayu yaitu Ramin, Nono Cahyono, Sugeng Apriana, Agus Gunawan, Rasvadi, Candra Suraya, Dede Sumantri, Didi, Agus, Sarma, Saeful, Caswanto. Dari Subang, Rio Prabowo. Sedangkan dari Brebes ada Supriyanto, Jaenal, Slamet Sanuri.
Nono Cahyono dari Indramayu mengaku senang karena pasca kapalnya terbakar diselamatkan oleh Kapal Master (MT) Queen Majesty. Ia dan teman-temannya bertahan terombang ambing di tengah laut Jawa mengandalkan pelampung.
"Kami saling berpegangan saat di laut," ujar Nono.
Ditambahkan Rasvadi asal Indramayu bahwa kapal motor Bintang Jaya Mandiri yang dinaikinya telah ada di tengah laut selama 64 hari. Sebelum terbakar berencana menangkap cumi-cumi.
"Bahagia karena diselamatkan dan sebentar lagi bisa jumpa dengan keluarga," sambungnya.
Untuk kebakaran kapal, ia kurang tahu persis apakah ada yang korsleting karena kapalnya penuh dengan minyak berton-ton. Prakiraan terbakar pukul 12.20 WIB pada Kamis (15/4/2021).
Selain itu, cerita lain diungkapkan Kapten Kapal Master (MT) Queen Majesty, Muh. Amin Rahman. Awal mula proses penyelamatan 16 nelayan dengan melihat kepulan asap hitam pekat.
"Kita evakuasi setelah melihat nelayan berenang di laut," sambungnya.
Rahman langsung melaporkan temuan tersebut ke kantornya dan Pertamina. Selama satu jam setengah 16 kru nelayan bisa diselamatkan.
"Kapal kami searah dari Malaysia ke TBBM Tuban," pungkasnya. [ali/col]