Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Mencermati perkembangan dinamika atmosfer laut hingga bulan Oktober 2020, mengindikasikan adanya anomali iklim La Nina.
La Nina didefinisikan sebagai kondisi penyimpangan/anomali suhu permukaan laut Samudra Pasifik Tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan kondisi normalnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Jawa Timur untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, gempa bumi dan tsunami.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo, I Wayan Mustika dalam siaran resmi yang diterima blokTuban.com menjelaskan, La Nina moderat muncul pada bulan Agustus 2020 dan diprakirakan akan meluruh pada bulan Mei 2021.
Prakiraan awal musim hujan 202012021 di Jawa Timur meliputi 73.3 persen zona musim (ZOM) terjadi pada bulan November 2020, 11.7 persen ZOM di Oktobet 2O2O, dan 15 persen ZOM di Desember 2020. Puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada bulan Januari - Februari 2021.
Anomali iklim La Nina menyebabkan awal musim hujan lebih awal dan terjadi peningkatan curah hujan atas normal lebih dari 25 persem dari normalnya menjelang masuknya musim hujan Oktober – November.
Namun dampaknya tidak seragam di wilayah Jawa Timur. Meskipun La Nina kurang berpengaruh signifikan pada hujan bulan Desember 2020 hingga Apfl 2021, akumulasi curah hujan tetap tinggi berkaitan pengaruh monsun baratan atauAsia.
"Saat ini selain terdapat anomali iklim La Nina, terdapat beberapa gangguan atmosfer lain yang mempengaruhi peningkatan curah hujan seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Ekuatorial Rossby, serta adanya pertemuan massa udara (konvergensi) di Jawa Timur," ucapnya, Rabu (21/10/2020).
Berdasarkan beberapa gangguan atmosfer tersebut pedu diwaspadai curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat berpotensi terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur seperti di Kabuptaen dan Kota Malang, Kabupaten Probolinggo dan Lumajang.
Juga Kabupaten Banyuwangi, Trenggalek, Kota Batu, Jember, Jombang dan Nganjuk. Selain itu Kabupaten dan Kota Madiun, Magetan, Kota Blitar, Pasuruan, Bondowoso, Situbondo, Kota Mojokerto, Pacitan, dan Ngawi.
"Kondisi tersebut diprakirakan akan terjadi hingga 3 hari ke depan," imbuhnya.
Selain itu periu diwaspadai potensi gelombang tinggi untuk beberapa hari ke depan yaitu di perairan selatian Jawa Timur dan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur yang diperkirakan ketinggian gelombang dapat mencapai ketinggian 3.5 meter.
Kondisi cuaca buruk di wilayah Laut Jawa bagian utara Bawean, Laut Jawa bagian selatan Bawean, Perairan Tuban - Lamongan, Perairan Gresik - Surabaya, Perairan Kepulauan Sapudi dan Perairan Kepulauan Kangean.
Perlu diwaspadai juga tren gempa bumi di Jawa Timur meningkat di tahun 2019 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dari hasil kajian ahli kebumian dan ahli tsunami bahwa wilayah Jawa Timur, khususnya pantai selatan Jawa dan selatan Madura berpotensi terjadi tsunami.
Dari skenario modelling yang dibuat menggunakan software ComMlT dengan gempabumi 9.1 SR di Selatan Jawa menghasilkan ketinggian tsunami mencapai 10 - 20 meter dengan waktu tiba gelombang 18 - 20 menit.
Sebagai langkah kongkrit BMKG dalam mengantisipasi tingginya kegempaan dan potensi Tsunami di Jawa Timur, BMKG telah menambah peralatan deteksi gempabumi dan tsunami serta diseminasi informasi, gempabumi dan peringatan dini tsunami.
Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, sambaran petir, pohon tumbang dan jalan licin.
Perlu diperhatikan juga mengenai tata kelola air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, termasuk gerakan panen air hujan dan penyesuaian rencana tata tanam global.
Selain itu, masyarakat perlu menambah pemahaman tentang mitigasi kebencanaan dan tetap tenang serta waspada dalam menyikapi informasi tentang gempabumi dan potensi tsunami di wilayahnya.
"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG Juanda Sidoarjo membuka layanan informasi cuaca 24 jam. Yaitu melalui website www.juanda.jatim.bmkg.go.id, media sosial (@infobmkgjuanda), dan telepon (031) 8668989," pungkasnya. [ali/ono]