Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Di bawah tekanan pandemi Covid-19, PT Pertamina EP hadir di tengah masyarakat pesisir Teluk Kaba yang mayoritas penghasil rumput laut. Untuk menjaga stabilitas ekonomi, anak perusahan PT Pertamina (Persero) itu melakukan inovasi, yaitu melatih kelompok usaha perempuan untuk memanfaatkan potensi daerahnya.
Sudah tak asing lagi, salah satu makanan khas bumi Borneo yakni amplang. Cemilan berbahan dasar ikan itu bisa ditemui di berbagai toko oleh-oleh di Kalimantan Timur. Meski menggunakan ikan, amplang dapat dikreasikan dengan bahan pangan lainnya, seperti cumi, udang, dan kepiting.
Untuk itu Kontraktor Kontrak Kerjasama di bawah SKK Migas tersebut melakukan inovasi lain, yaitu memanfaatkan potensi daerah pesisir Teluk Kaba yang mayoritas penghasil rumput laut. Mereka (kelompok usaha perempuan, red) dilatih membuat amplang dengan bahan rumput laut.
Bertempat di wilayah kerja Pertamina EP di Kalimantan, Pertamina EP Asset 5 Sangatta Field (PEP Sangatta Field) bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Kutai (Balai TN Kutai), Desa Teluk Singkama pelatihan ini diikuti oleh kelompok usaha perempuan Teluk Kaba Mandiri.
Bertindak sebagai pelatih, Ibu Suratin yang jauh lebih dulu memproduksi amplang, mengajarkan cara pembuatan amplang kepada sembilan orang anggota kelompok Teluk Kaba Mandiri.
Pelatihan dimulai dengan terlebih dulu memaparkan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan amplang rumput laut. Setelah dirasa cukup, kelompok mulai mengikuti arahan Ibu Suratin dalam mempraktikan membuat amplang dimulai dengan membuat adonan terlebih dahulu.
Tidak butuh lama setelah adonan jadi, dilanjutkan dengan proses penggorengan amplang selama 30 menit diaduk tanpa henti.
Pelatihan berjalan dengan efisien, karena masing-masing anggota aktif berperan dalam pembuatan amplang ini. Mereka merasa bersemangat, karena kali pertama mereka memproduksi amplang dan akan menjadikannya sebagai oleh-oleh khas Teluk Kaba, Kutai Timur.
“Terimakasih kami ucapkan kepada pihak Pertamina EP dan Balai Taman Nasional Kutai yang telah memberi pelatihan ini, dan kedepannya juga akan mendampingi kami dalam memproduksi amplang rumput laut ini,” ungkap Ibu Saharuddin selaku ketua kelompok usaha perempuan Teluk Kaba Mandiri.
Perlu diketahui, Dusun Pantai berada di Pesisir Teluk Kaba, Desa Teluk Singkama, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur.
Masyarakat Dusun Pantai hidup berdampingan dengan Kawasan Taman Nasional Kutai. Sampai saat ini menurut informasi dari Kepala Dusun Saharudin, ada sebanyak 13 kepala keluarga yang mendiami Pesisir Teluk Kaba.
Akses jalan menuju Dusun Pantai terbilang cukup sulit, namun banyak potensi di daerah tersebut. Potensi wisata yang bisa dikembangkan antara lain wisata snorkeling dan wisata mancing. Selain itu potensi wisata terdapat potensi pengembangan usaha budidaya rumput serta usaha olahan ikan.
Eko Agus Sardjono, Direktur Utama PT Pertamina EP, berujar Sangatta Field bersama dengan Balai TN Kutai telah dan sedang menjalankan beberapa program pemberdayaan di daerah tersebut. Di antaranya, bantuan sarana air bersih, bantuan peralatan untuk pengembangan usaha budidaya rumput laut dan pendampingan usaha amplang rumput laut.
"Kegiatan pemberdayaan tersebut dilaksanakan sebagai wujud tanggung-jawab dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," tutupnya. [rof/col]