Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Di awal September tahun 2020, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, melakukan kunjungan kerja ke proyek smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik dan Proyek Kilang Tuban PT Pertamina (Persero).
Menteri ESDM, menginginkan Proyek Kilang Tuban dapat dipercepat penyelesaiannya, karena proyek kilang di Kecamatan Jenu ini sangat dinanti-nanti oleh pemerintah.
"Pemerintah juga terus mendorong percepatan Proyek Kilang Tuban. Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026 bahkan diharapkan dapat dilakukan percepatan," harap Menteri ESDM melalui rilis di lama esdm.go.id, Rabu (2/9/2020).
Menteri ESDM juga mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan PT Pertamina dan Rosneft untuk mempercepat pembangunan kilang ini sesuai dengan waktu dan target yang sudah ditentukan.
Saat ini proyek Kilang Tuban berada pada tahap studi Engineering/General Engineerging Design (GED) dengan progres overall Basic Engineering Design (BED) mencapai 51,56%.
Proyek Kilang Tuban merupakan proyek yang sangat strategis karena pembangunan kilang minyak akan terintegrasi dengan petrokimia, dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300 ribu barel minyak per hari dan produksi petrochemical mencapai 3.600 kilo ton per annum (ktpa). Adapun nilai investasinya mencapai USD16 miliar.
Selain itu, Kilang Tuban juga akan memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas Euro V (BBM ramah lingkungan), yaitu gasoline sebesar 80 ribu barel per hari dan diesel sebesar 98 ribu barel per hari.
"Saya yakin proyek ini menciptakan multiplier effect yang sangat besar karena target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup tinggi, yaitu minimal 40%, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang," terang Menteri.
Harapan serupa diutarakan saat mengunjungi proyek smelter PT Freeport bisa segera selesai. "Kita akan terus mendorong ini karena jika ini selesai kita tinggal mendorong industri hilirnya supaya bisa berkembang," tambah Menteri Arifin.
Pembangunan smelter PT Freeport ini dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2023 mendatang. Investasi dari proyek ini adalah senilai USD 3 miliar. [ali/rom]