Reporter: -
blokTuban.com - Kadar gula darah tinggi tak hanya bisa menyebabkan penyakit diabetes tipe 2.
Lebih dari itu, kandungan gula dalam darah yang tinggi dan dibiarkan tidak terkontrol faktanya dapat pula meningkatkan risiko penyakit jantung.
Melansir Buku Bebas Diabetes Tipe 2 Tanpa Obat (2012) oleh Lanny Lingga, PhD, kadar gula darah yang tinggi akan memicu kerusakan arteri (aterogenik) yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
Kerusakan arteri oleh gula berlangsung melalui beberapa mekanisme.
Gula meningkatkan rasio kolesterol jahat (LDL) terhadap kolesterol baik (HDL), memicu penggumpalan darah, dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Penyakit jantung koroner diawali dengan penggumpulan darah di pembuluh darah mikro.
Level gula yang tinggi menciptakan radikal bebas yang mempercepat proses kerusakan pembuluh darah.
Serangan jantung bisa jadi akan dialami oleh penderita diabetes tipe-2 jika resistensi insulin yang dialaminya kian parah.
Pasalnya, “sepak terjang” insulin dalam merusak pembuluh darah tidak kalah gesit dibanding dengan radikal bebas yang dihasilkan oleh oksidasi gula.
Kondisi inilah yang menjadi alasan mengapa pemilik kadar gula darah tinggi terlebih yang telah menderita penyakit diabetes mellitus tipe-2 lebih rentan mengalami serangan jantung dibanding mereka yang memiliki kadar gula darah normal, termasuk penderita diabetes tipe 1.
Semakin lama gula darah tinggi dibiarkan, kian berbahaya
Melansir NIH, seiring berjalannya waktu, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan jantung.
Kerusakan yang disebabkan, antara lain yakni terjadinya penumpukan lemak akibat kolesterol atau plak yang disebut dengan aterosklerosis.
Semakin lama seseorang membiarkan kondisi ini, maka kian tinggi pula kemungkinan mereka terkena penyakit jantung.
Penyakit jantung pada pengidap gula darah tinggi disebut sebagai “serangan jantung hening”.
Hal ini dikarenakan, mereka mungkin saja tidak mengalami gejala-gejala penyakit jantung pada umumnya, seperti rasa sakit di dada yang menjalar sampai ke lengan, bahu, leher, rahang, dan bahkan punggung.
Selain itu, pengidap hiperglikemia yang sudah mengarah pada penyakit diabetes sering pula kesulitan untuk mengenali atau membedakan gejala penyakit lain yang muncul.
Oleh sebab itu, pertolongan pada pengidap gula darah tinggi sering terlambat diberikan. Kondisi ini jelas riskan karena bisa berakibat fatal.
Melansir Health Line, penyakit jantung adalah penyebab kematian yang paling umum terjadi pada pengidap diabetes, bersama stroke.
Orang dewasa dengan diabetes hampir dua kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung atau stroke dibandingkan dengan orang tanpa diabetes.
Maka dari itu, sangat penting bagi siapa saja untuk rutin mengecek kadar gula darah agar terhindar dari konsisi hiperglikemia hingga diabetes.
Langkah tersebut menjadi salah satu upaya awa; untuk membantu menurunkan peluang Anda terkena penyakit jantung maupun stroke.
*Sumber: kompas.com