Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Selama pandemi Covid 19 ini pihak Taman Kanak-kanak (TK) Bina Anak Sholeh (BAS) Tuban menyelenggarakan kegiatan pembelajara home visit. Wali murid pun menyambut baik pembelajaran dengan sistem tersebut.
Pembelajaran home visit dilakukan dengan para guru (ustadz-ustadzah) TK BAS Tuban mendatangi satu per satu rumah peserta didik. Mereka membimbing murid belajar menulis, membaca, berhitung, mengaji, menghafal surat-surat pendek dan bermain lempar bola hingga ketangkasan.
Salah satu wali murid Bunda Yuni Rahmawati (28) warga Perum BPE Desa Sumurgung, Kecamatan/ Kabupaten Tuban menyampaikan, pembelajaran home visit tersebut sungguh luar biasa. Karena membuat si buah hati terasa termotivasi. Apalagi sejak adanya pandemi membuat buah hati terlihat jenuh dan ingin bersekolah.
Namun, sejak ada pembelajaran home visit tersebut si buah hati semakin semangat belajar. Selain itu, membuat anaknya ingin sekolah dan bertemu teman-temannya.
"Alhamdulillah setelah didatangi ustadzah, putri kami merasa senang dan ingin belajar ke sekolah," ujar Bunda Yuni
Ia berharap, pembelajaran seperti ini terus dilaksanakan selama pandemi Covid-19. Jika tidak keberatan meminta agar pembelajaran bisa dilakukan selama 2 minggu sekali. Tujuannya, agar siswa bisa interaksi terus menerus dengan para ustadzahnya.
"Semoga pandemi Covid-19 segera selesai, agar siswa-siswi bisa kembali belajar di sekolah," harap perempuan lulusan Sarjana Pendidikan Ekonomi dan Akuntansi Unirow Tuban ini.
Sementara itu, Kepala TK Bina Anak Sholeh (BAS) Tuban, Ustadzah Sri Murni menjelaskan, pembelajaran home visit ini sebenarnya diperuntukkan bagi wali murid yang berkenan. Apalagi saat ini sedang pandemi Covid-19, sehingga penerapan pembelajarannya perlu hati-hati. Tetapi, yang paling penting setiap pelaksanaan pembelajaran diupayakan sesuai protokol kesehatan.
"Setiap pembelajaran home visit insaAllah para ustadzah selalu menggunakan APD dan menjalankan protokol kesehatan," terang Ustadzah Murni sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, rencana ke depannya akan diagendakan home visit secara berkelompok. Dengan estimasi maksimal jumlah 3 sampai 5 anak agar para siswa bisa belajar bersosialisasi.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengedepankan bagi wali murid yang berkenan. Meski tidak berkenan maka tetap akan dikunjungi satu persatu.
"Untuk jatah kunjungan 1 bulan 1 kali untuk setiap anak," pungkasnya. [lis]