Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Bupati Tuban, Fathul Huda mengatakan pada masa pandemi Covid-19 produksi pertanian di Kabupaten Tuban tidak mengalami penurunan. Diprediksi hingga akhir tahun 2020 akan surplus hingga 60,49 persen, dengan luas tanam pada tahun 2020 mencapai 120 hektare, Sabtu (27/6/2020).
Sedangkan ketersediaan komoditas jagung tahun 2020 mencapai 482.480 ton. Luas tanam areal jagung seluas 107.527 hektare. Kabupaten Tuban sekarang juga tengah mengembangkan benih jagung berbasis korporasi petani.
“Ini menjadi capaian yang membanggakan. Sehingga benih jagung tidak lagi impor, bahkan diharapkan dapat diekspor,” terang Bupati Huda di sela kunjungan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo di Kabupaten Tuban.
Sementara Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak menyatakan Pemprov Jatim siap mendukung program Kementerian Pertanian. Sektor pertanian juga berkontribusi pada industri agro, makanan dan minuman di Jatim.
"Pertanian primer menyerap 1,3 tenaga kerja di Jawa timur. Nilai tukar petani menjadi salah satu perhatian Pemprov Jatim," sambung Emil.
Gubernur Jatim secara langsung turun langsung ke sejumlah wilayah sentra produksi pertanian. Tujuannya, untuk memastikan percepatan tanam dengan memanfaatkan ketersediaan air berjalan optimal.
Dukungan Kementan dapat meningkatkan nilai tukar petani. 900 dari 1000 Kelompok Pertanian di Jatim telah menerima KUR Tani. Harapannya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian.
Mantan Bupati Trenggalek ini menjelaskan Pemprov Jatim juga berupaya agar hasil kebun dapat diserap pasar, salah satunya hasil perkebunan tebu. Sektor perkebunan tebu mampu menyerap 15 ribu tenaga kerja, karenanya diupayakan dapat seluruhnya diserap oleh pabrik meski di masa pandemi Covid-19. [ali/col]