Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Dari total anggaran Corona di Kabupaten Tuban sebanyak Rp241 juta, baru 10 persennya kisaran Rp20 juta yang terserap. Serapan anggaran ini paling tinggi dipakai untuk kesehatan, yaitu membiayai perawatan setiap pasien corona baik PDP atau positif, Minggu (31/5/2020).
Data dari RSUD dr. R. Koesma Tuban sebagai rumah sakit rujukan penanganan corona, satu pasien minimal membutuhkan anggaran Rp40-50 juta. Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein menyebutkan biaya ini bisa lebih besar tergantung lama hari perawatan di RS.
"Selain itu dipengaruhi kecepatan hasil tes swab keluar. Jika tes swab lambat walaupun pasien negatif kan tetap dirawat," terang Wabup dua periode.
Data dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tuban, Kabupaten Tuban memiliki anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp240.569.515.776 yang dibagi untuk beberapa sektor.
Mulai penanganan kesehatan Rp137.485.286.677, dampak ekonomi Rp43.583.059.802, dan jaring pengaman sosial Rp 59.501.169.297. Anggaran sebesar itu, lanjut Wabup dua periode cukup dan bukan berlebih. Kendati demikian, untuk membeli rapid tes yang akurat stok barangnya kosong.
Lebih dari itu, Direktur RSUD Koesma juga berharap bisa melaksanakan tes swab mandiri. Tenaga medis RSUD terlatih sudah siap, tapi masih terkendala di alatnya.
"Upaya lain kami juga sudah pesan alat ventilator untuk pasien sesak napas dan menambah ruang isolasi," imbuhnya.
Peta sebaran Covid-19 Kabupaten Tuban, per tgl 30/5/2020 hingga pukul 18.00 WIB tidak ada perubahan data untuk ODP dan PDP yaitu jumlah kumulatif ODP sebanyak 629 orang dengan keterangan sebanyak 517 orang selesai pemantauan dan 112 orang masih dalam pemantauan.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 60 orang. Dari jumlah tersebut tercatat 26 orang sembuh, 14 orang meninggal dunia, dan sisanya yang masih dalam pengawasan sebanyak 20 orang.
Untuk orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejumlah 44 orang, terdiri dari 4 orang sembuh, 3 orang meninggal dunia, dan 37 orang dalam perawatan. [ali/ito]