Reporter: -
blokTuban.com - Menghangatkan makanan sisa hingga berkali-kali sudah jadi kebiasaan banyak orang. Apalagi pada momen pasca-Lebaran seperti sekarang, sisa makanan yang berlimpah tentu sayang jika dibuang sehingga kita memilih untuk menghangatkannya agar bisa dikonsumsi.
Walau demikian, menghangatkan makanan hingga berkali-kali ternyata memiliki beberapa dampak buruk, lho.
Konsultan nutrisi dan wellness dari Nutrifood, Moch. Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC memberikan penjelasannya.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kesegaran makanan. Beberapa jenis makanan menurutnya cenderung tidak segar lagi ketika dihangatkan berkali-kali atau bahkan basi setelah disimpan berhari-hari, terutama makanan bersantan.
Sementara makanan kering cenderung tahan lebih lama.
"Jadi dianjurkan jangan terlalu sering dihangatkan, apalagi sampai berkali-kali," ungkapnya dalam sesi Kulwap media beberapa waktu lalu.
Seperti apa makanan yang masih segar? Secara sederhana, tanda makanan yang sudah kurang baik di antaranya aroma basi dan tidak segar yang tercium serta perubahan tekstur makanan.
Misalnya, jika makanan tersebut pada awalnya bertekstur lunak menjadi mengeras setelah didiamkan lama.
"Saya tidak anjurkan untuk mencicipi. Jadi dicium dulu dan lihat teksturnya, kalau sudah oke baru boleh dicicipi," kata Aldis.
Dari segi risiko kesehatan, menurut Aldis, tidak terlalu berdampak. Hanya saja, untuk masakan-masakan berbahan baku sayur kita perlu memerhatikan nilai gizi yang berkurang jika dihangatkan berkali-kali. Terutama untuk Vitamin C dan B.
"Jadi buat sayur-sayuran sebisa mungmin jangan dihangatkan berkali-kali. Satu sampai dua kali cukup," ujarnya.
*Sumber; kompas.com