Reporter: Nidya Marfis H.
blokTuban.com - Sebanyak 2.245 warga Kabupaten Tuban terindikasi menderita hipertensi atau darah tinggi. Sejumlah warga yang terindikasi darah tinggi tersebut masih berusia produktif.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Atiek Supartiningsih mengatakan, berdasarkan data mulai bulan Januari sampai Maret tahun 2020 ada 2.245 penderita hipertensi yang dilayani sesuai standar dari jumlah keseluruhan penderita berjumlah 295.706 jiwa.
"Baru 12.6 persen penderita hipertensi yang melakukan pelayanan kesehatan," ungkap Atiek.
Ia menjelaskan, rata-rata yang terkena penyakit hipertensi generasi muda, hal tersebut dikarenakan pola hidup yang tidak sehat. Untuk itu, ia menghimbau masyarakat untuk memeriksa kesehatan di Puskesmas atau pun di klik kesehatan lainnya.
"Pemeriksaan secara berkala merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyakit tidak menular,"ungkapnya.
Selain pemeriksaan secara berkala, Atiek menambahkan, masyarakat juga harus menerapkan perilaku hidup sehat untuk mencegah penyakit tidak menular. Seperti, mengurangi rokok, olahraga cukup, hindari makan cepat saji, istirahat cukup, hindari stres, perbanyak konsumsi sayur dan buah.
"Perilaku hidup sehat cara yang efektif untuk mencegah penyakit tidak menular,"imbuhnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, saat ini setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban sudah menyediakan layanan cek-up untuk mengetahui kolesterol, gula darah, asam urat secara gratis.
"Saat ini setiap Puskesmas sudah ada Pospindu Penyakit Tidak Menular (PTM) dan anak usia 15 tahun diwajibkan untuk melakukan cek-up,"tandasnya. [nid/ito]
2.245 Warga Tuban Terindikasi Menderita Hipertensi
5 Comments
1.230x view