Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Manajemen PT. Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) Kabupaten Tuban akhirnya buka suara melalui sambungan telepon kepada reporter blokTuban.com, perihal aksi mogok kerja ratusan pekerjanya hari ini, Senin (18/5/2020).
Hasanudin CSR PT. IKSG menjelaskan, memang ada pengurangan operasional mesin 1 dan 2. Untuk teknis di lapangan, besaran jumlah karyawan yang dirumahkan belum final dan terus dikoordinasikan.
"Mekanismenya IKSG mengurangi nilai kontrak dengan outsorching, kemudian pihak outsorching yang mengurangi pekerjanya," terangnya.
Polemik ini masih berlanjut dan dicari jalan keluar. Manajemen IKSG membenarkan adanya pengurangan pekerja, tapi untuk outsorching PT. TRUBA tidak dikurangi dan diganti masuk separuhan. Misalnya masuk dua minggu liburnya dua minggu.
"Lebih sederhanya pekerja di PT. TRUBA ini dua hari kerja dua hari off," imbuhnya.
Udin sapaan akrabnya menjelaskan, pandemi Covid-19 berdampak besar di manajemen IKSG. Karena pandemi nasional berdampak pada PT. Semen Indonesia (persero) (SIG), maka permintaan kantong semen ke IKSG berkurang seiring menurunnya produksi semen di SIG.
Keputusan untuk meng-off-kan mesin dirasa tepat, dan jika kondisi sudah normal atau pandemi berakhir pekerja yang dirumahkan bisa bekerja kembali. Perusahaan tidak akan mengambil karyawan dari yang lain, tapi dari mereka.
Di lapangan memang sudah ramai soal offnya dua mesin IKSG, tapi sampai saat ini belum ada satu nama pun yang dikurangi. Baik dari IKSG atau pihak alih daya.
"Bukan PHK istilah yang tepat di rumahkan misal dari PT. VUVA itu berapa orang dan dari PT. TRUBA digilir," tambahnya.
Kendati demikian, komunikasi dengan pekerja kebetulan ada yang senior. Jika kebijakan ini berlaku diharapkan masa kerja pekerja diperhitungkan. Manajemen belum ambil kebijakan final, dan masih berusaha mengambil yang terbaik.
Pantauan blokTuban.com di lokasi, ratusan pekerja mogok kerja setelah komunikasi dengan manajemen IKSG buntu. Kepala Desa Socorejo, Karangasem, dan Temaji Jenu datang dan mendukung gerakan pekerja menolak PHK massal sepihak.
"Kami mendukung gerakan pekerja menolak PHK. Pesan saya jangan anarkis dan besok polemik ini akan dibahas di Pendopo Kecamatan Jenu difasilitasi Forkopimka," sambung Kades Socorejo, Z. Arief Rahman Hakim.
Sebelumnya, Koordinator pekerja IKSG, Agus Siswoto mengungkapkan, sebelum aksi mogok kerja pagi tadi pekerja masuk dan bekerja seperti biasa. Perwakilan pekerja kemudian komunikasi dengan pihak manajemen.
"Hasilnya deadlock, IKSG tetap menjalankan PHK massal," terang Siswoto di lokasi aksi.
Total pekerja yang di PHK di masa pandemi Covid-19, lanjut Siswoto ada 82 orang. 26 pekerja diantaranya dari PT. VUFA dan 56 orang lainnya dari PT. TRUBA.
Info yang beredar PHK di IKSG ini berlangsung dua tahap, dan hampir 160 pekerja akan di putus kontrak kerjanya. Oleh karena itu pekerja menolak kebijakan ini. [ali/rom]
IKSG: Pekerja Outsorching PT. TRUBA Digilir, PT. VUFA Dikurangi
5 Comments
1.230x view