Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Tuban menggelar musyawarah kerja (Musker) Sabtu (28/12/2019). Acara dipusatkan di kompleks pendidikan Ma'arif Bumi Manunggal, Jalan Manunggal Tuban.
Acara dihadiri seluruh perwakilan Ma'arif kecamatan dan perwakilan sekolah serta madrasah di bawah naungan LP Ma'arif.
Dengan tema musker "Membangun SDM Unggul yang Religius untuk Tuban yang Lebih Sejahtera" LP Ma'arif Tuban bertekad untuk memperbaiki diri.
"Selama ini yang masih kurang kita perbaiki. Yang sudah baik kita tingkatkan," ujar Ketua LP Ma'arif Tuban Nur Khamid.
Dia mengatakan, LP Ma'arif masih harus banyak berbenah dan meningkatkan kualitas lembaganya. Sehingga kepercayaan masyarakat pada lembaga pendidikan milik NU ini semakin tebal.
Sekolah dan madrasah di bawah LP Ma'arif harus berjuang keras untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya agar menarik minat masyarakat.
"Jika Ma'arif berkualitas, masyarakat dan lembaga lain akan dengan senang hati bergabung ke Ma'arif," ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, upaya meningkatkan kualitas, kemandirian dan lembaga yang bermutu harus dicapai. Semua pengurus dan lembaga di bawah Ma'arif harus punya tekad kuat dan rela bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut.
"Kita punya potensi dan sumberdaya. Jika tekad kita kuat, kemauaan kita keras, pasti bisa. Tak ada yang tidak mungkin. Mari benahi diri, pantaskan diri agar pihak lain merasa kita pantas menggandeng mereka," tambah pria yang juga Kepala Dinas Pendidikan Tuban itu.
Sesuai data, jumah SD/MI di Tuban sebanyak 798 yang negeri 561 dan swasta 237 lembaga. SMP/MTs sebanyak 191, yang negeri 55 dan 136 swasta.
Jumlah SMA sebanyak 80 lembaga yang negeri 22, swasta 58 lembaga. SMK sebanyak 42 lembaga, negeri 9 dan swasta 33 lembaga. Total swasta yang bisa masuk Ma'arif sebanyak 691 lembaga.
"Namun yang masuk Ma'arif baru sekitar 300 an lembaga. Masih banyak yang belum menjadi anggota. Kalau Ma'arif nanti berkualitas dan bermutu saya yakin akan banyak yang mau bergabung," tandasnya.
Terkait dengan musker, Nur Khamid mengatakan adalah kegiatan untuk menyusun kegiatan selama satu periode ke depan. Kegiatan akan dijalankan agar Ma'arif benar-benar dirasakan kehadirannya.
"Saya tidak mau selama kepemimpinan saya, keberadaan Ma'arif seperti tidak ada. Jadi Ma'arif harus benar-benar ada dalam arti aktif memberikan sumbangsih dalam pendidikan di Bumi Wali," katanya.
Ada empat komisi dalam musker, yakni membidangi SD/MI, MTs/SMP, MA/SMA/SMK dan Satuan Komunitas Pramuka Ma'arif (Sakoma). Komisi-komisi inilah yang menggodok rencana kegiatan dalam musker.
Sementara Wakil Ketua PC NU Akhmad Zaini yang membuka musker mengatakan, Ma'arif harus fokus pada upaya peningkatan kualitas pendidikan, menata dan menjadikan lembaga lebih maju dan baik.
"Kalau kualitas pendidikan kita bagus bisa melahirkan kemaslahatan," pesannya.
Mantan Ketua LP Ma'arif NU ini menambahkan, yang sudah di pendidikan semua harus ikhlas untuk mengurus pendidikan. Tidak terlibat terlalu dalam di politik, sehingga bisa fokus menata lembaga.
"Politik itu penting, tapi jangan sampai mengabaikan tugas utamanya ngurus pendidikan. Sekolahnya kosong karena gurunya kampanye. Tidak boleh seperti itu," tegasnya.[ali/dy]