Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban hari Kamis (25/12/2019) menggelar rapat senat dengan acara pengukuhan Prof. Dr. Dra. Supiana Dian Nurtjahyani. M. Kes sebagai guru besar di kampus swasta di Jalan Manunggal No. 61 Tuban.
Supiana Dian yang juga Rektor Unirow ditetapkan menjadi guru besar dalam ilmu mikrobiologi. Prosesi pengukuhan dipimpin oleh Prof. Dr. Agus Wardono. M. Pd.
Dalam orasi ilmiahnya, rektor perempuan pertama di Unirow ini memaparkan judul pendekatan biologi molekuler pada mekanisme resistensi bakteri terhadap obat sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat menuju sumber daya manusia unggul.
"Dengan pendekatan biologi molekuler ini dapat dijelaskan mekanisme resistensi secara detail, sehingga dapat dikembangkan teknik diagnosis penyakit yang cepat dan akurat," terang guru besar yang lahir di Tuban pada 21 Mei 1968 itu.
Dian menegaskan berkomitmen untuk mengamalkan tri dharma perguruan tinggi di masyarakat. Prestasi kali ini merupakan buah doa dan dukungan dari keluarga, unirow, pemkab, dosen, dan semua pihak yang tak bisa disebut satu persatu.
Perjalanan perempuan ramah ini sampai menjadi guru besar tak mulus. Uniknya jenjang pendidikannya sejak SD sampai S1 semuanya ditempuh di Kabupaten Tuban.
Secara singkat dimulai dari SDN Sendangharjo 4, SMPN 1 Tuban. SMA PGRI 1 Tuban. SI di IKIP PGRI Tuban. S2 ditempuh di Universitas Padjajaran Bandung dan S3 di Universitas Airlangga Surabaya.
Dian mengawali karir engajar sebagai dosen di Unirow yang waktu itu masih bernama IKIP PGRI sejak 1991 jurusan Pendidikan Biologi. Sampai saat ini ada empat mata kuliah yang diampu yaitu, mikrobiologi, anatomi fisiologi tubuh manusia, struktur hewan, dan fisiologi hewan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Soeprapto DEA menilai Unirow telah berbenah dari sebelumnya yang tidak tertib administrasi.
"Unirow harus menjadi nomor 10 di Jawa Timur, karena angka menunjukkan kualitas," terang Soeprapto dalam sambutannya.
Soeprapto bakal mengusulkan ke pemerintah untuk tidak lagi mendatangkan profesor dari luar negeri. Karena di Jatim khususnya Kabupaten Tuban ada profesor bidang ilmu Mikrobiologi. Di mata pemerintah seorang guru besar merupakan emas.
"Di Unirow harus ada satu guru besar lagi. Sedangkan di Tuban harus ada tujuh guru besar," pintanya.
Dalam rapat senat hadir pula, Ketua PB PGRI pusat, Ketua BPLP PGRI pusat, Ketua PGRI Jatim, Bupati Tuban, Ketua PPLP PT PGRI Tuban, para guru besar, dekan, kepala lembaga Unirow, teman sejawat dan segenap civitas akademika Unirow. [ali/col]