Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com -Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro menggelar pelatihan cek fakta di Hotel Aston, Bojonegoro, selama dua hari, 30 November - 1 Desember 2018. Acara ini digelar bekerjasama dengan AJI Indonesia, Google News Inisiative (GNI) dan Internews.
Selama dua hari, sekitar 30 jurnalis dipandu oleh dua trainer terverifikasi google: Edy Purnomo, General Manager (GM)/Pimpinan Umum blokTuban.com (member of Blok Media Group) asal Kabupaten Tuban dan Eko Widianto, Pimpinan Redaksi Terakota.id dari Malang.
Hari pertama, peserta diajak berdiskusi tentang ragam Mis-Disinformasi, mendeteksi berita bohong dan situsnya, mendeteksi asal muasal foto, serta memverifikasi informasi-informasi yang tersebar di dunia maya.
Hari ke dua, peserta diajak untuk mengoptimalkan pemanfaatan peta online untuk mendeteksi tempat dan daerah suatu peristiwa, mendeteksi keaslian dan muasal video, memperkirakan waktu dari foto yang dilihat, serta keamanan digital.
"Selama dua hari, peserta berdiskusi tentang ragam Mis-Disinformasi, dan juga memanfaatkan tols-tols yang tersedia di internet untuk melakukan verifikasi keberadaan suatu informasi secara mandiri," jelas Edy.
Eko Widianto juga mengungkapkan hal yang sama. Tols-tols yang didapat selama pelatihan dua hari ini bisa didapatkan dengan mudah di internet. Eko juga memutar satu video yang berisi cerita tentang media besar yang pernah memanfaatkan tols-tols yang dipelajari peserta pelatihan untuk mengungkap kasus penembakan yang saat itu dituduhkan oleh Boko Haram.
Sekretaris AJI Bojonegoro, Khorij Zaenal Assrori mengatakan, kegiatan Ini merupakan rangkaian agenda Google News Initiative Training yang dilakukan di berbagai kota di Indonesia.
"Para jurnalis diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan di bidang teknologi digital" ungkapnya, minggu (1/12/2019).
Kegiatan ini merupakan yang kedua, sebelumnya pada Jumat 29 November kemarin, AJI, Google Initiative dan Internews juga menggelar kegiatan serupa di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro.
"Yang ini pesertanya dari kalangan wartawan, mahasiswa, pers kampus, penggiat media sosial, dan masyarakat umum,” tambahnya. [hud/ito]