Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Cadangan sumber mata air yang ada di Kabupaten Tuban cukup melimpah. Kendati demikian, pada masa tertentu seperti musim kemarau, cadangan air dalam bumi menyusut drastis. Pada periode inilah upaya penyimpanan cadangan air harus dioptimalkan oleh seluruh masyarakat. Baik oleh pemerintah kabupaten, kecamatan, hingga lingkungan desa.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di Desa Jetak, Kecamatan Montong. Tepatnya di area hutan Dusun Kerokan, atau sekitar pengelolaan air kawasan Bongok.
"Ada penanaman pohon Pule, yang salah satu fungsinya untuk serapan cadangan air ketika musim kemarau," papar Hirsan kepada blokTuban.com.
Lelaki yang juga sebagai juru kunci wilayah situs budaya Mbah Bongok tersebut menambahkan, penanaman pohon jenis Pulai Pandak bernama latin Rauwolfia Serpentina, namun sering dikenal masyarakat umum dengan Pohon Pule, bekerjasama dengan KPH Tuban.
KPH Tuban sebagai pengelola hutan lestari, disamping menggiatkan penanaman Pohon Pule karena keberadaannya sudah mulai sulit ditemui, menyelamatkan spesial tanaman langka, tapi juga sebagai media saving environment unsur air dalam bumi.
"Tidak hanya ditanam, kemudian dibiarkan. Tapi, setiap hari juga harus dikontrol, disiram air supaya tumbuh dengan baik dan gak layu. Pohon ini juga program pelestarian tanaman yang hampir punah," tambahnya.
Paham masyarakat tentang keberlangsungan hidup pohon yang menyandang jenis tumbuhan langka dan dilindungi dikawsan hutan berdasarkan Convention on International Trade in Endengered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), terus dipupuk sebab menyangkut keberlangsungan hidup manusia sekitarnya.
"Kedepan, setelah adanya tanaman Pohon Pule yang dihidupkan, bisa menjaga stabil air dan menjaga lingkungan," pungkasnya. [feb/ito]