Reporter : Ali Imron
blokTuban.com- Petani jagung di Desa Sugiharjo, Kecamatan/Kabupaten Tuban tak habis pikir terhadap serangan ulat di tanamannya. Penyemprotan obat serangga apapun tak mempan, seolah ulat berwarna hijau itu sudah kebal.
Ketua KTNA Kecamatan Tuban, Karso membenarkan atas wabah hama di musim kemarau penghujung 2019 ini. Tercatat sudah dua bulan lamanya ulat menyerang. Jagung yang ditanam sudah berusia dua bulan maupun satu bulan dilahan habis oleh ulat.
"Serang ulat ini tak hanya di Sugiharjo tapi juga Desa Kembangbilo," ujar Karso ketika ditemui reporter blokTuban.com di area tanaman jagung Sugiharjo, Senin (7/10/2019).
Hitungan Karso area tanaman jagung yang terserang jagung seluas lebih dari 20 hektare. Upaya petani sendiri sudah melakukan penyemprotan, tapi belum membuahkan hasil.
KTNA dan petani juga telah komunikasi dengan penyuluh pertanian di bawah naungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP). Penyuluh telah memberikan obat, tapi juga belum nampak hasilnya bahkan serangan hama ulat semakin menjadi.
"Ancaman gagal panen di depan mata, ketika tidak ditemukan obat hama ulat khususnya Desa Sugiharjo dan Kembangbilo," terang mantan petinggi Sugiharjo.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala DPKP Tuban, Murtadji belum bisa memberi keterangan soal wabah ulat ini. Apakah fenomena tahunan di musim kemarau, dan apakah serangan ulat juga ditemukan di lokasi lain. Pesan WhatsApp reporter blokTuban.com sejak pukul 12.00 Wib belum dibaca. [ali/col]