Reporter: Sri Wiyono
blokTuban.com - Muhammad Imam Solikhin meramaikan bursa pencalonan bupati dan wakil bupati dari PDIP.
Jumat (13/9/2019) kader Gerindra dan mantan anggota DPRD Tuban dua periode ini mengambil formulir pendaftaran melalui PDIP.
‘’Saya akan mendaftar sebagai calon bupati,’’ ujar Imam saat ditemui di kantor DPC PDIP Tuban.
Dia mengatakan, karena Gerindra hanya punya lima kursi di DPRD, sehingga dia harus koalisi untuk bisa mencalokan sebagai calon bupati pada 2020 nanti.
Mas Imam sapaan akrapnya, memutuskan mengikuti bursa di PDIP karena menurutnya dia perlu menyulut semangat pembangunan dan mengangkat kaum milenial agar tidak banyak menganggur, dan terus berinovasi berkarya dalam meningkatkan ekonomi.
"Kaum milenial harus semangat belajar, anak Tuban harus kuliah itu yang pertama. Kedua sinergitas pelayanan kesehatan harus dipermudah tidak ada alasan orang sakit ditolak di rumah sakit atau pukesmas," tambahnya.
Selain itu, salah satu pengusaha di Tuban ini juga memiliki misi selain bidang pendidikan dan kesehatan, Bapak dua anak itu akan fokus untuk mengurangi pengangguran di Tuban.
"Selanjutnya akan membuka lapangan pekerjaan dan tentunya mengutamakan warga lokal. Karena bagi saya banyak potensi usaha untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan akan menyerap tenaga kerja lokal,’’ tegas jebolan teknik sipil Unsuri itu.
Sementara, Ketua Bapilu DPC PDIP Tuban, Sandy Apriyanto yang menemui Imam, menyatakan munculnya tokoh-tokoh baru dan muda, diharapkan bisa membawa perubahan di Tuban.
‘’Harapannya nanti semakin dinamis,’’ katanya.
Fungsionalis PDIP asal Kecamatan Jatirogo ini, menjelaskan bahwa ada dua proses dalam penjaringan bakal calon melalui PDIP, yakni penjaringan terbuka dan tertutup.
‘’Sampai saat ini ada 12 orang yang mengambil formulir. Yang mengembalikan 3 orang yakni Adi Widodo, Eko Wahyudi dan Chamim Amir,’’ ungkap Sandi.[ono]