Akhirnya, Bulog Beri Klarifikasi, Berikut Penjelasannya

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Beras subsidi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berkutu dan berbau apek sangat disayangkan berbagai pihak. Tak kalah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar pun ikut menyikapi.

Ditemui Reporter blokTuban.com di Desa Jegulo, Kecamatan Soko, Wabup Noor Nahar meminta beras dengan kualitas buruk harus ditarik dari masyarakat penerima.

"Pemkab tidak ikut campur. Kami hanya mendampingi warga penerima bantuan dari Pemerintah Pusat," Ujar Wabup Noor Nahar, Rabu (11/9/2019).

Politisi asal Rengel dengan tegas mengajak masyarakat penerima untuk menolak, jika mendapat beras buruk seperti yang dikeluhkan belakangan ini. Janjinya Bulog tidak seperti itu waktu lalu.

Adapun janji beras BPNT dari Bulog itu layak makan, sehat, dan berkualitas minimal medium. Rencana pemanggilan Bulog, Wabup akan menugaskan intansi terkait yang membidangi.

"Solusinya beras ditarik dan diganti yang kualitasnya bagus," pintanya.

Saat dikonfirmasi Wakil Kepala Bulog Bojonegoro, Tachori menjelaskan setelah mengikuti pemberitaan media, untuk saat ini pihaknya akan melakukan kroscek terlebih dahulu di lapangan, baru mengambil langkah berikutnya.

Tachori menegaskan beras yang keluar dari Gudang Wire dengan standar kualitas beras medium bagus, tidak bau, dan tidak berkutu. Apabila penerima BPNT mendapat beras berbau dan berkutu, tentu tidak berasal dari Gudang Bulog.

Dalam penyaluran beras BPNT, pihaknya juga mengakui mekanismenya supplier ambil beras di Gudang Bulog, kemudian didistribusikan ke agen. Pada saat pengambilan di gudang dilakukan pengecekan kualitas medium bersama, kalau berasnya tidak sesuai pasti supplier tidak akan ambil berasnya.

"Harus dikroscek ke lapangan bersama-sama, baik dari Bulog dan pendamping Dinsos biar jelas ada permasalahan di titik mana. Supaya kita dapat melakukan perbaikan kalau memang terbukti ada kondisi seperti di atas," tutupnya. [ali/col]