Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Dampak kemarau 2019 telah nampak nyata di Kabupaten Tuban, tepatnya di Desa Karanglo, Kecamatan Kerek.
Sudah sepekan terakhir Waduk Singkil kering kerontang. Akibatnya puluhan hektar tanaman bisa dipastikan gagal panen atau puso.
Sejauh mata memandang, Waduk terlihat retak-retak dan hanya di beberapa titik tanahnya masih basah. Penampungan air yang sebelumnya berfungsi sebagai saluran irigrasi tersebut, kini berubah jadi tempat gembala ternak kambing.
Warga sekitar yang mayoritas bekerja sebagai petani cukup bergantung pada air waduk ini. Karena lahan pertanian sekitar termasuk jenis tadah hujan.
"Dari Waduk Singkil inilah para petani bergantung air," ungkap petani Karanglo, Gianto, Sabtu (29/6/2019).
Di sekitar Waduk saat ini banyak tanaman jagung. Gara-gara pasokan air habis, maka pertumbuhan jagung terganggu. Terlihat daun jagung mulai mengering, dan batangnya layu.
Disamping itu, adapula tanaman jagung yang tingginya lebih dari satu meter tapi tak mampu berbuah. Karena tidak dapat suplay air. Informasi dari warga sejak bulan Ramadhan wilayah setempat sudah jarang turun hujan.
Warga lainnya, Sunandar mengatakan, jika di sekitar Waduk Singkil ada puluhan hektar lahan pertanian yang bergantung air. Resikonya jika musim kemarau panjang ini, ancaman puso lebih besar bagi petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Tuban, Murtadji mengaku belum dapat laporan dari timnya soal jumlah waduk kering. Data di 20 kecamatan baru didata oleh koordinator penyuluh.
"Sementara baru masuk dua kecamatan, alhamdulilaah tidak sampai kering tapi debitnya berkurang," pungkasnya. [ali/rom]