Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Pasca mendapat laporan dari seorang warga mengenai peristiwa tanah sleding atau retakan yang terjadi pada Jumat (21/6/2019) lalu, siang ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban melakukan kroscek di lokasi.
BPBD Tuban melalui tim Pengkajian Pasca Bencana (Jitupasna), sebelumnya sempat dibuat was-was. Sebab infomasi yang berbedar, ada 11 rumah terdampak.
"Saat ini 1 rumah sudah dievakuasi. Warga yang terdampak juga sudah ditempatkan di rumah yang layak oleh Pertamina," ujar Jitupasna BPBD Tuban melaui Frendi Setyawan, Senin (24/6/2019).
Lebih lanjut pihaknya mengutarakan, Pertamina Hulu Energi (PHE) Tuban East Java (TEJ) telah menindaklanjuti kejadian itu dengan mendatangkan tim ahli geologi dari UGM.
Kajian tersebut diperuntukkan mencari sebab, apa betul retakan tanah merupakan dampak dari eksplorasi Pertamina. Dari tim UGM pula, nanti bisa diketahui munculnya retakan itu berdasarkan faktor apa saja.
"Selanjutnya akan kita koordinasikan lebih lanjut kepada pihak Pertamina," tutupnya kepada blokTuban.com.
Sementara itu, Operation Manager PHE, Riko Meidiya Putra menyambut kesigapan dari pada BPBD Tuban. Pihak perusahaan justru lebih senang jika segenap instansi pemerintahan ikut membantu, mengawasi, dan bekerjasama dalam mensukseskan proyek negara ini.
"Saat itu Pertamina tak menunggu waktu lama. Selama observasi tim UGM berlangsung, kita sampaikan tali asih kepada warga sekitar. Soal info yang beredar, BPBD sudah kroscek langsung. Ya, memang begini keadaannya. Ada kerusakan 1 rumah warga, meskipun minor tetap kita evakuasi," ungkapnya. [feb/col]