Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Konvoi kelulusan tingkat SMA selama ini merupakan hal yang dianggap lumrah oleh sebagian masyarakat. Di tahun 2019, ada hal yang berbeda setelah Kapolsek Senori, Polres Tuban, AKP. Musa Bakhtiar menemukan rencana konvoi kelulusan dari grup WhatsApp (WA).
"Rencana peserta konvoi tahun ini lebih terstruktur, sistematis dan masif," ucap Kapolsek Musa kepada blokTuban.com, Selasa (30/4/2019).
Hasil penelusurannya, mereka ternyata mempunyai grup WA yang dinamakan "Konvoi Lulusan angkatan 2019". Dengan grup tersebut mereka menarik teman-temannya untuk masuk dalam grup tersebut.
Dari percakapan itu mereka merencanakan aksi konvoi pada hari Senin (29/4/2019), di tempat yang telah ditentukan dan rute yang akan dilewati. Pelajar dari tiga kecamatan bergabung dalam grup dan melakukan aksi konvoinya.
"Anak-anak yang terlibat konvoi kita beri edukasi supaya faham apa yang dilakukan berbahaya dan merugikan orang lain," jelas polisi humanis tersebut.
Setelah bertemu dengan peserta konvoi, ada pengakuan mengejutkan. Ternyata ada yang lulusan SMP, tapi mengenakan seragam SMA dan ikut konvoi. Ada pula baru kelas 1 SMA yang ikut-ikutan konvoi berkeliling di Tuban Selatan. Mereka yang bukan kelas 3, mengaku hanya ikut karena diajak temannya.
"Kami harapkan peran orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk ikut serta memberi pemahaman bahwa konvoi tidak baik. Selain membahayakan keselamatan karena tidak pakai helm, konvoi juga membuat masyarakat sekitar kurang nyaman," tutupnya. [ali/rom]