Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Musrenbangkab Tuban, Jawa Timur tahun 2019 resmi dibuka oleh Bupati Fathul Huda. Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD, Miyadi menyinggung penuntasan tanggul Bengawan Solo.
"Tuntaskan tanggul Bengawan Solo," ujar Miyadi dalam sambutannya di Pendopo Krida Manunggal Tuban, Senin (18/3/2019).
Politisi PKB itu, menilai keberadaan tanggul sangat penting bagi warga di Kecamatan Widang, Plumpang, dan Rengel. Tiap tahun mereka terkena limpahan banjir sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
Tak hanya itu, dewan juga menyinggung jalan lingkar selatan, tanggul Avour Jambon dan perbaikan infrastruktur untuk kepentingan fasilitas publik. Pekerjaan rumah tersebut harus diselesaikan sebelum periode kepemimpinan Bupati Huda dan Wabup Noor Nahar selesai.
Kepala Bappeda Tuban, Choliq Qunnasich, menjelaskan proyek pembebasan lahan tanggul didanai APBD Tuban sejak Februari 2015. Dari 60 Km panjang tanggul hingga akhir 2018, lahan warga yang sudah terbebaskan sekitar 25 Km.
Bentang tersebut dari wilayah Kecamatan Widang, Plumpang, dan sebagian wilayah Kecamatan Rengel. Terakhir taanggul yang yang dibangun sampai Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel. "Sisanya 35 Km belum dibangun," jelasnya.
Di antara wilayah yang belum terbangun tanggul ada 11 desa di Kecamatan Rengel dan Soko. Yakni Desa Sumberejo, Karangtinoto, Tambakrejo, Kanorejo, dan Ngadirejo di Kecamatan Rengel. Desa Glagahsari, Kendalrejo, Mojoagung, Simo, Kenongosari, dan Pandan Wangi di Kecamatan Soko.
Dari lahan tersisa itu, Pemkab sudah membebaskan lahan sekitar 2,8 Km. Anggaran APBD yang telah digunakan melepas lahan warga Rp23,3 Miliar. Sisa lahan yang belum terekskusi sepanjang 32,2 Km, dan target pembebasan lahan direncanakan selesai 2021.
Semula proyek tanggul hanya sepanjang 19,8 Km dengan tinggi 3 meter di wilayah Kecamatan Rengel dan Soko. Skema proyek diubah menjadi sepanjang 60 Km dengan melintasi empat kecamatan tersebut. [ali/ito]
Di Musrenbangkab 2019, Dewan Singgung Tanggul Bengawan Solo
5 Comments
1.230x view