Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Petani cabai di Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, heran melihat tanamannya mati mendadak tak wajar seperti tersiram air panas, dan tidak menyeluruh.
"Rata-rata matinya separuh batang," ujar petani cabai, Sugeng, ketika ditemui blokTuban.com disela panen dini, Kamis (21/2/2019).
Istilah petani lokal fenomena itu disebut bun upas. Saat batang bawah yang terserang langsung layu. Begitupun dengan dahan dan daun yang kena juga langsung mengering.
Penyakit yang belum diketahui pasti namanya ini, mulai muncul bulan Januari 2019. Belum ada obat untuk tanaman cabai yang usianya empat bulan.
"Dulu tanamnya bulan September 2018," jelasnya.
Tanaman cabai di lahan seluas 1/4 hektar lebih itu, separuhnya sudah mati. Yang hidup dan berbuah langsung dipanen, untuk mengurangi kerugian berlipat ganda. Cabai milik Sugeng tercatat sudah tiga kali panen.
Adapun harga cabai anjlok di akhir Januari lalu. Sekarang cabai hijau sekira Rp8.000 kilogram. Sedangkan cabai merah masih kisaran Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogramnya.
Menanggapi temuan di lapangan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban, Murtadji, mengucapkan terimakasih atas informasi yang disampaikan blokTuban.com dan segera ditindaklanjuti bidang yang menangani bersama penyuluh dan petugas PHP.
"Hasilnya akan kami informasikan lebih lanjut," tutup mantan Camat Bancar. [ali/rom]
Tanaman Cabai di Sumberagung Mendadak Mati
5 Comments
1.230x view