Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Peristiwa banjir yang sempat mengancam sejumlah masyarakat di Desa Sandingrowo, Kecamatan Soko bahkan luberan air juga merusak tanggul yang ada di desa setempat.
Untuk menanggulangi hal itu terulang, warga sudah bergotongroyong royong membuat tanggul sementara sebagai antisipasi luapan sungai lebih besar. Mereka menggunakan karung berisikan pasir, kemudian ditempatkan pada bagian tanggul yang rusak. Tercatat setidaknya sudah ada 500 karung isi pasir guna menutup kerusakan tanggul sungai.
"Dari warga terdampak sendiri yang ikut ada sekitar 28 orang, mungkin untuk gelombang ke 2 akan nambah," ujar Kepala Dusun Semanding, Desa Sandingrowo, Eko Sugiarto kepada blokTuban.com, Selasa (19/2/2019)
Dikonfirmasi lebih lanjut, pihaknya mengatakan jika masih terdapat kendala pada bagian media karung penutup tanggul. Beberapa waktu lalu, pihaknya sempat meminta kepada BPBD agar diberikan 1000 biji karung untuk menutup kerusakan tanggul. Namun, baru dikirim 100 biji.
Padahal perhitungan penutupan bangunan rusak, sambung Eko, habis sekitar 750 karung baru bisa menjamin keamanan. Sedangkan 250 karung lain, untuk menanggulangi lokasi tanggul yang luber.
"Belum mengahadap ke pimpinan, cuma dari warga dan korban terdampak ngajaknya segera. Mumpung belum terlambat," jelas Eko ketika ditanya tentang perbaikan tanggul sementara gelombang dua.
Sebatas informasi, sebelumnya banjir luapan Kali Wedi memberi dampak pada lahan pertanian warga berikut Jalan Usaha Tani (JUT) menjadi rusak dan hampir putus. Luapan sungai juga mengintai rumaH - rumah warga. Keadaan tersebut juga mirip seperti di Dusun Karangdowo, yang mana air masih di sekeliling rumah warga.
"Nanti tetap ada perbaikan total, cuma sekarang mengamankan lahan pertanian dan JUT dulu," pungkas Kadus Semanding. [feb/col]