Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Warga Dusun Glagah, Desa Temaji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mengeluhkan bau tak sedap asap batu bara dari kapal tongkang yang terdampar di Pantai Surindah. Tongkang tersebut diindikasi kuat memasok batu bara di Pelabuhan Khusus (Pelsus) PT Semen Indonesia (persero) Tbk.
"Baunya tak sedap dan menyebabkan warga batuk-batuk," ujar tokoh pemuda Temaji, Muhlisin, kepada blokTuban.com melalui sambungan telepon, Selasa (19/2/2019).
Warga menduga asap batu bara muncul karena teriknya sinar matahari. Gara-gara tongkang terdampar dan tak ada penyiraman, maka muatan batu baranya terbakar dan menimbulkan dampak bagi lingkungan.
Terdamparnya tongkang muatan batu bara diperkirakan sejak 23 Januari 2019 lalu. Sampai detik ini belum ada tindaklanjut. Warga butuh solusi tegas dari pemilik tongkang tersebut.
"Sebulan dibiarkan terdampar tongkang itu," jelasnya.
Ketua RT Glagah menjadi sasaran amuk warga, karena tak segera bergerak. Apabila tidak ada komunikasi dan tindakan, warga akan bertindak supaya dampak dari batu bara hilang.
"Benar, warga protes ke saya soal asap batu bara di Pantai Surindah," sambung Ketua RT Glagah, Supriyanto terpisah.
Apabila dirinya kuat menarik tongkang, pasti langsung dievakuasi. Pihaknya mengaku belum pernah ada komunikasi dari SI, soal solusi keluhan warganya.
Mewakili warganya, RT meminta solusi dari PT SI. Misalnya membuang batu bara, atau menyiraminya rutin supaya tak menimbulkan asap.
"Warga yang terdampak juga harus dibeti kompensasi," pintanya.
Merespon keluhan warga Temaji, Senior Manager of Public Relation & CSR Semen Indonesia, Setiawan Prasetyo, akan segera mengecek kondisi di lapangan sebagai dasar pengambilan tindakan dan keputusan. Pada prinsipnya Semen Indonesia beroperasi selalu memperhatikan lingkungan, dan berkomitmen untuk tidak menimbulkan dampak kurang baik bagi masyarakat sekitar.
"Saya akan koordinasi dulu dengan tim di lapangan," singkat pria ramah ini. [ ali/lis]