Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Tuban dengan menggandeng Pusat Studi Pesisir dan Kelautan (PSPK) Universitas Brawijaya Malang melakukan uji coba dan panen produksi garam di Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban dengan sistem tunel.
Dalam kesempatan itu, Kepala DPP Tuban M. Amenan mengatakan, produksi garam dengan sistem tunel ini bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat tentang produksi garam yang tetap bisa dilakukan walaupun dalam musim penghujan dengan kualitas yang bagus.
"Selain bisa maksimal dalam produksi saat musim penghujan, poduksi garam dengan sistem tunel juga menghasilkan garam kualitas 90 NaCl atau setara dengan kualitas industri," terang kepala DPP Tuban, M. Amenan.
Menurutnya, dengan area produksi mencapai 1 hektare dapat dibangun sebanyak 14 tunel lahan produksi dengan ukuran meter persegi. Dari 14 tunel tersebut dapat dibagi menjadi 6 tunel peminihan, 4 tunel tandon, 4 tunel kristalisasi. Dari 4 tunel kristalisasi yang masing-masing tunel mampu memproduksi 300 kg garam (0,3 ton).
"Penerapan metode tunel dapat dilakukan dengan panen 2 kali dalam satu bulan, dengan asumsi produksi 6 bulan musim kemarau dan 6 bulan musim hujan. Setelah melewati proses kristalisasi maksimal 15 hari dapat dilakukan pemanenan," jelas Amenan.
Sementara itu Direktur PSPK, Andi Kurniawan menyatakan, bahwa sistem tunel dengan menggunakan tambak rumah kaca mampu memproduksi sekitar 164 Ton garam per hektare dalam setahun, hal itu jauh lebih besar dari pada tambak konvensional yang hanya mampu sebesar 80-100 Ton, meski dengan investasi tambahan untuk pembuatan rumah kaca sebesar Rp54 juta perhektar (dapat digunakan selama 3 Tahun).
"Dengan asumsi harga garam Rp1.000 perkilo maka petani garam akan memperoleh penambahan nilai sebesar 64 juta perhektar dalam setahun," pungkas Andi.[hud/col]