Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Menjelang Tahun Baru 2019 harga sejumlah komoditas dapur fluktuatif. Bahkan, tak jarang kebutuhan pokok dapur, seperti telur mulai langka di toko-toko.
Seperti yang terjadi pada pedagang di Desa Sandingrowo, Kecamatan Soko. Stok telur ayam yang biasanya tersedia dan tertata rapi di wadah cangkang, kini jarang beredar umum di lingkup masyarakat sekitar.
"Iya, akhir-akhir ini kosong. Stok telur kalau pun ada sering telat," ujar salah satu pemilik toko penyedia berbagai kebutuhan pokok di Dusun Semanding, Desa Sandingrowo, Kecamatan Soko, Bu Nur (40) kepada blokTuban.com, Rabu (26/12/2018).
Lebih lanjut dia menambahkan, kelangkaan stok telur yang ada di sekitar desa itu banyak disebabkan karena penyedia telur, distributor maupun pihak produksi juga mengalami ketelatan.
"Sepertinya sudah biasa kalau tahun baru keadaannya selalu begini. Asal harganya nggak naik mahal, kita nggak masalah. Tapi ya kasihan warga yang butuh," imbuhnya lagi.
Hal senada juga diungkapkan Mak Tun (46). Warga setempat yang biasanya memesan telur untuk dimasak ataupun dijadikan olahan dagang itu, mengaku kerepotan mencari telur di beberapa penjual maupun toko satu desa.
"Kalau nggak ada gini ya terpaksa nunggu. Pesan dulu, kalau sudah ada tinggal ambil," paparnya.
Selain itu, tak ada dampak lebih terkait kekosongan stok telur di wilayah tersebut. Baik itu kualitas barang, maupun harga beli. Harga komoditas dapur bernilai protein tinggi itu, biasa dijual belikan pada harga sekitar Rp24.000, hingga Rp26.000 per kilogram.
"Harganya lumayan stabil. Sekitar dua empat sampai dua enam ribuan lah, nggak sampai nyentil angka Rp30 ribu," pungkasnya. [feb/col]