Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Kreatifitas warga Kecamatan Soko dalam mengelola limbah plastik patut diapresiasi. Pengolahan sampah di Kecamatan Soko memiliki progres yang signifikan. Pengelolaan dari berbagai aspek, seperti bank sampah, perusahaan pengolah plastik, hingga pelapak sampah bekas rumah tangga sudah ada di masing-masing titik desa Kecamatan Soko.
Pengolahan limbah plastik yang tepat guna, akan menambah nilai produktifitas masyarakat. Baik secara ekonomi maupun kebersihan lingkungan hidup.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tuban melalui Kasi Pengolahan Sampah, beberapa waktu lalu telah menyampaikan perihal olah sampah rumah tangga berikut daur ulang nan produktif bagi masyarakat.
"Manfaatkan saja bank sampah yang ada di masing-masing desa," kata Supriyadi Suyanto selaku Kasi Pengolahan Sampah DLH Tuban, Jumat (21/12/2018) lalu.
Selain itu, pihaknya juga membuka lebar upaya pengolahan sampah yang ditimbulkan dari hal dasar, yakni sampah rumah tangga. Adapun provit dari pengolahan limbah jenis plastik yang bisa diolah kembali, bisa menghasilkan pundi rupiah, daur ulang produk baru, serta karya baru produktifitas SDM.
Di sisi lain, salah satu pabrik pengolahan limbah yang ada di Kecamatan Soko, tepatnya di Dusun Losari, Desa Sokosari, masih saja mengeluhkan tentang perizinan yang memiliki respon lamban dari pihak dinas terkait.
Padahal aktivitas olah limbah di sana, selain mampu menyerap lapangan pekerjaan, juga membebaskan soal sampah yang seringkali dicari-cari bagaimana solusi pengentasannya.
"Kita harapkan izin tentang aktivitas ini bisa dipermudah. Bisa dilihat, upaya ini tak lain adalah untuk mengentas permasalahan sampah dan penyerapan tenaga kerja. Supaya masyarakat, pemuda Soko bisa lebih produktif," tutur Sukadi, penanggung jawab pabrik pengolahan limbah plastik jenis karung bekas kepada blokTuban.com, Senin (24/12/2018).
Pihaknya mengaku, upaya perizinan telah lama dilayangkan jauh hari sebelum pabrik beroperasi. Pertimbangan lain muncul sebab pemikiran karyawan. Memang, dalam pengerjaan, perusahaan tersebut telah merekrut sedikitnya 10 tenaga dari wilayah lokal Kecamatan Soko.
"Tujuan kita berkarya. Dari masyarakat, dan untuk masyarakat juga," tuturnya mengeluhkan aktivitas pabrik yang sempat dianggap miring oleh salah satu dinas. [feb/col]