Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Progres pembangunan tanggul bantaran Sungai Bengawan Solo, sekitar wilayah Kecamatan Rengel belum memperlihatkan peningkatan yang nyata. Terbukti, sampai dengan akhir tahun 2018 ini, dimana musim hujan telah tiba, belum juga terselesaikan perihal pembebasan lahan.
Penuturan warga yang bermukim dekat Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel menyebutkan, dari proses pembebasan lahan kali ini memiliki sistem yang berbeda dari prosesi sebelumnya. Utamanya soal harga.
"Kalau sekarang harganya malah dua kali lipat, soalnya borong semua. Dulu, hanya tanah. Sekarang, tanah dan rumah sekalian dibeli," terang salah satu warga bantaran Ngadirejo, Mardan kepada blokTuban.com, Senin (24/12/2018).
Mardan yang sudah menerima uang ganti rugi lahan tanggul itu menambahkan, sekitar 20 warga bantaran turut Desa Ngadirejo hampir seluruhnya mendapat uang ganti rugi pembebasan lahan. Tak tanggung-tanggung jika sebelumnya hanya berharga sekitar Rp200 jutaan, kini mereka mampu bisa dapat Rp350 hingga Rp400 juta sekali jual.
"Ya masih ada yang belum selesai. Soalnya nunggu dari pusat, Balai Besar Bengawan Solo," imbuhnya.
Sementara itu, Parlan juga menuturkan hal yang sama. Salah satu pengusaha gerabah Ngadirejo yang memiliki lahan produksi di sekitar sungai terpanjang Pulau Jawa itu sudah mendapat hak-haknya. Namun demikian, proses lanjutan dari pembangunan yang tak kunjung tersentuh memberi sedikit nafas padanya, untuk sementara tetap melakukan kerja produksi di wilayah dekat tanggul.
"Sudah ada lahan untuk pindah. Kalau sudah eksekusi, nanti kita pindahkan semua," tukasnya. [feb/rom]
Dua Kali Lipat Harga Pembebasan Lahan Belum Terselesaikan
5 Comments
1.230x view