Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Meski dibuka untuk umum dengan biaya masuk digratiskan, pelaku pengembangan kebun wisata petik buah jeruk di Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban mengaku masih bisa mendapatkan omzet dari penjualan jeruk hingga Rp7 Juta dalam sehari.
Hal itu diungkapkan pemilik kebun jeruk, Sulistyowati saat di kebun, menurutnya bagi para pengunjung yang datang lalu memetik buah jeruk dan hendak membawanya pulang. Pengunjung diharuskan menimbang jeruknya terlebih dahulu, lalu membayarnya dengan harga Rp10.000 per kilogram.
"Biaya masuk kebun saat ini digratiskan dan alhamdulillah dalam sehari omzet bisa sampai tujuh juta dalam sehari," ujar pemilik kebun Sulistiyowati (47) kepada blokTuban.com saat berada di kebun.
Perempuan yang juga Sarjana Pertanian itu menceritakan, ide pengembangan wisata petik buah jeruk muncul saat kebun seluas kurang lebih satu hektar ini awalnya dipenuhi tanaman kelapa, namun dari tahun ke tahun pohon kelapa mati karena di makan hama. Selanjutnya ditanami padi, tapi hasilnya kurang maksimal sehingga lima tahun yang lalu diganti dengan tanaman jeruk.
Lebih lanjut, untuk tanaman buah jeruk sendiri ia memilih tanaman jeruk jenis Siam dari Kabupaten Jember yang tidak terlalu rumit dalam perawatanya. "Untuk perawatan tidak begitu sulit, hanya saja rutin menjaga air, serta melakukan penyemprotan," tambahnya.
Diawal bukanya ini ia memperkirakan terdapat lebih dari 400 orang pengunjung yang datang dari berbagai wilayah di Tuban, bahkan hingga luar kota. Belum lagi nanti sore yang diperkirakan pengunjung kebun yang memiliki sebanyak 1000 pohon jeruk ini akan semakin ramai.
Sementara itu, salah satu pengunjung dari Labupatrn Gresik, Muadi (52) mengaku, ini baru yang pertama kalinya jauh-jauh datang ke Tuban bersama keluarga. Karena bertepatan sekeluarga libur semua, sehingga datang untuk merasakan berlibur sambil memetik buah jeruk.
"Wisata semacam ini sangat menarik serta cocok untuk mengisi hari libur," ujar Muadi.[hud/ito]