Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Melihat sejenak pemandangan alam yang begitu alami di bukit Tapan, atau sering disebut sebagai puncak Tapan di Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, yang merupakan puncak tertinggi di Kabupaten Tuban, banyak masyarakat umum yang terpukau dibuatnya.
Hawa sejuk ala dataran tinggi, angin semilir berhembus dari segala penjuru, tenang, teduh, dan damai, jauh dari kebisingan aktivitas perkotaaan. Tempat yang paling cocok digunakan melepas penat rutinitas, membuat semua pengunjung nyaman dengan hanya merogoh gocek Rp 2000 per orang.
Meskipun tarif yang dipatok relatif sangat murah, hanya membayar karcis, juga parkir untuk keamanan transportasi pengunjung yang nilainya sama, terkadang masih ada oknum yang bertele sebab bermacam hal yang ujungnya tak mau merogoh gocek untuk tiket masuk.
Hal tersebut diterangkan oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tapan-Ngandong, Tarji Susanto (50). Wisata yang ada dan dikelola secara swadaya sebab kesadaran warga desa setempat itu memang masih dalam tahap pengembangan.
Berbagai sarana penunjang, seperti taman, kolam renang, taman bermain anak, beserta wahana lain terus dikerjakan dengan perlahan oleh pihak pengelola. Hal tersebut tak lain dan tak bukan, dipersembahkan untuk menunjukkan bahwa potensi wisata di Ngandong itu ada dan berkualitas. Dari sebeb itu, perolehan tiket juga digunakan untuk keperluan pembangunan.
"Tapi ya ada yang nggak mau bayar. Kita dari Pokdarwis juga mengimbau ke semua anggota, supaya pengunjung yang nggak bawa ongkos bisa diperkenankan masuk secara gratis," ujar Ketua Pokdarwis yang akrab disapa Pak Kumis ketika dijumpai blokTuban.com di sekitar lokasi wisata, Minggu (24/6/2018).
Namun dengan sedikit syarat, sambung lelaki yang juga bekerja sebagai teknisi pemancar TVRI itu, pengunjung yang diperkenankan masuk secara cuma-cuma harus bilang atau melapor kepada petugas tiket dan penjaga keamanan parkir.
"Maksud tujuannya baik. Masuk tak masalah, asal bilang dulu. Itu demi keamanan pengunjung dan keamanan kendaraan yang dibawanya juga," imbuhnya.
Demikian upaya yang pengelola puncak Tapan, supaya memiliki hubungan baik dengan pengunjung. Segala suatu hal yang kiranya bisa diterapkan demi mengenakan potensi wisata desa dan bernilai positif, selalu diusahakan Pokdarwis setempat. [feb/ito]