Penulis: Sri Wiyono
blokTuban.com - Dari tahun ke tahun, semakin banyak grup yang ikut dalam festival. Bahkan, tongklek sendiri menjelma menjadi kesenian yang menghibur. Seiring berjalannya waktu, peserta festival tongklek yang digelar IPNU semakin berkembang.
Berkembang jumlah peserta maupun kreasi pesertanya. Pakaian yang semula hanya ala kadarnya, mulai dibuat yang bagus. Bahkan, tak jarang juga memakai kostum yang aneh-aneh. Pernah, peserta festival tongklek ini memakai kostum pocong, lengkap dengan dandanan wajah putih pucat dengan mata bulat hitam. Hiii...serem !!
Namun, begitulah, peserta kemudian mulai butuh untuk dandan. Butuh untuk membuat kostum dan kreasi musik yang bagus. Peserta butuh menghibur warga. Sebab, sejak pada festival tongklek tahun-tahun selanjutnya, warga sudah mulai perhatian.
Warga rela begadang dan menunggu di sepanjang jalan yang dilalui peserta festival untuk menonton mereka beraksi. Karena itu para peserta juga tambah semangat.
Dandanan pemain tongklek semakin modis. Banyak peserta yang membeli kostum khusus yang gemerlap. Tak jarang mereka meniru kostum khas grup drumband atau marching band yang bling-bling itu.
Tak cukup itu. Alat musik yang semula hanya ala kadarnya juga berevolusi menjadi semakin lengkap. Ada yang menambah dengan gamelan, gambang, bahkan elektone. Atraksi pentas juga semakin menarik. Hal itu masih ditambah dengan pernak-pernak grup yang semakin menarik.
Rata-rata peserta festival tongklek melengkapi penampilannya dengan membuat miniatur masjid, atau hiasan lain yang menarik. Hiasan itu berada di posisi paling depan. Lampu hias warna-warni semakin membuat penampilan grup makin gemerlap.
‘’Menurut saya, tongklek itu juga mengikuti perkembangan jaman,’’ kata Ali Imron.
Berevolusinya alat musik tongklek juga menjadikan bunyi-bunyian semakin beragam. Bunyi-bunyi menyatu menjadi sebuah musik yang enak didengar. Bunyi perpaduan alat musik tradisional berpadu dengan musik modern seta alunan rancak puji-pujian atau salawatan menjadi satu kesatuan yang utuh.
Tongklek menjadi jenis hiburan baru di Bumi Wali. Seolah melahirkan genre musik baru. Setiap kehadiran tongklek selalu menyedot perhatian. Penampilan tongklek selalu menarik penonton. Jika ingin membuktikan, cobalah datang pada festival musik tongklek di Tuban saat Ramadan.
Setiap tahun lalu, ribuan warga Tuban memadati kawasan Alun-Alun dan sepanjang jalan tempat peserta menyusuri malam untuk unjuk kebolehan. Mereka rela tidak memejamkan mata untuk menyaksikan tongklek. Ada hiburan di sana.(bersambung)