Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Hari ke dua terlaksananya Pelatihan Kader Program Pertamina Peduli Literasi (Pertalit) dari Pertamina MOR V yang menggandeng Yayasan Sedulur Pena (YSP), peserta pelatihan mendapatkan materi 'Membangun Budaya Membaca Masyarakat Pedesaan' dari Dr. Sariban, Minggu (29/4/2018).
Dalam materinya Dr. Sariban yang tidak lain merupakan pendidik, penulis serta penggerak literasi di Kabupaten Tuban itu menyampaikan bahwa seluruh masalah hidup dapat diatasi melalui ilmu pengetahuan. Selain itu, ilmu pengetahuan juga sebagai indikator sebuah peradaban masyarakat.
"Semakin seseorang berilmu maka semakin tinggi pula tingkat sosial masyarakat," ujar Sariban.
Lebih lanjut, jalan untuk mencapai ilmu pengetahuan tidak lain adalah melalui membaca. Namun, minat baca di indonesia ini masih terbilang rendah dibandingkan dengan negara lain. Berdasarkan penelitian Central Connecticut State Univesity dua tahun silam minat baca masyarakat indonesia berada di urutan 60.
"Masyarakat indonesia masih sangat minim memanfaatkan infrastruktur, seperti perpustakaan, taman baca, toko buku dan media literasi yang lain," tambahnya.
Oleh karena itu Sariban berharap, melalui kegiatan pelatihan Kader Pertalit ini ke depan muncul kegiatan-kegiatan literasi baru di Kabupaten Tuban, karena saat ini di Kabupaten Tuban sedang menuju menjadi Kabupaten Literasi, dan dimulai dengan membangun budaya membaca masyarakat dari masyarakat pedesaan.
Ia juga berpesan, jangan takut tidak cukup untuk hidup, jangan takut untuk menjadi miskin, jangan takut untuk tidak punya uang, jangan takut untuk tidak bisa menyelesaikan masalah, jangan sesali yang sudah terjadi, tapi takutlah bila kita tak berilmu.
Sementara itu, dalam sambutan saat pembukaan acara Pelatihan Kader Pertalit, Edi Wangun selaku pihak perwakilan Pertamina mengatakan program Pertalit dengan menggandeng YSP ini merupakan program yang menyasar kalangan pedesaan khususnya dilingkup pendidikan Kabupaten Tuban.[hud/ito]