Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Status Blok Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tuban yang dioperatori Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ), Februari 2018 akan kembali ke Pemerintah Pusat. Sebab, kontrak yang ditandatangani sejak Februari 1988 dengan durasi kontrak selama 30 tahun telah berakhir.
Seperti diketahui, saham terbesar di Blok Migas Tuban dimiliki oleh Negara, dalam hal ini PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan sebagian kecil Petrochina. Ada tiga lapangan sejauh ini yang dikelola, mulai Lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dan Lapangan Sukowati, di Desa Campurrejo Kecamatan Kota dan Desa Ngampel, Kecamatan Kapan, Kabupaten Bojonegoro.
Selain dua lapangan tersebut, JOB P-PEJ juga telah melakukan eksplorasi di Lapangan Sumber, Kecamatan Merakurak. Di tempat tersebut ditemukan cadangan gas yang masih terus dikaji keekonomisannya. Terus, setelah kontrak habis, siapa yang akan mengelola Blok Migas Tuban?
Ketika dikonfirmasi blokTuban.com, Rabu (6/12/2017), Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Cepu, Heru Irianto mengatakan, rencana pengembangan dilakukan oleh pihak Pertamina. Sedangkan Field Cepu memiliki tugas mengakomodir operasional.
"Rencana pengembangan ranahnya Asset 4, field cepu hanya mengakomodir operasionalnya saja," kata Heru, sapaan akrabnya.
Kabar terakhir yang dimiliki blokTuban.com, jika PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Petrochina tidak melanjutkan kerjasama pengelolaan (joint operation body) di dua Kabupaten itu (Tuban-Bojonegoro) dan akan diserahkan kepada PT Pertamina Asset 4 Field Cepu. Sebab, menurut pihak PHE, pengembangan lapangan minyak dan gas bumi saat ini tidak lagi mengenal skema tersebut.
"Saat ini kita fokus ke pengeboran di sumur tapen 4 dan 5 dulu," pungkas mantan Manager Field Ramba itu. [rof/rom]
Blok Tuban Segera Berakhir, Ini Tanggapan Field Cepu
5 Comments
1.230x view