Kontributor: M. Anang Febri
blokTuban.com - Setelah terjadinya aksi penutupan akses jalan Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ) oleh warga Logawe, Desa Sawahan, Kecamatan Rengel, akhirnya Polsek dan Koramil setempat melakukan mediasi dengan pihak perwakilan manejemen operator minyak dan gas bumi (migas) Tuban itu.
"Kami akan mengundang kader karang taruna untuk pelatihan JOB P-PEJ, sebagai salah satu dari tiga progam yang akan kami terapkan", ujar Tarmizi, wakil menejemen Petrochina di tengah mediasi antar warga.
Kepala Desa Sawahan, Sunarto mengatakan, pihaknya menuntut 7 poin tuntutan yang berkaitan tentang drainase Gudang Handak milik Petrochina, yang dinilai merugikan warga hingga menyebabkan longsor tanah dan tergerusnya pondasi rumah warga sekitar.
"Kami inginkan drainase dan perbaikan TK, mereka malah menyodorkan program pelatihan Karang Taruna. Itu wujud bahwa mereka mau meredam kita," papar Sunarto, yang juga penanggung jawab aksi kepada blokTuban.com, Sabtu (26/8/2017).
Pembuatan drainase yang terbilang cukup besar, dirasa tak membebani pihak perusahaan. Dari 100m drainase yang diajukan, pihak desa sudah mengcover 50m yang diambil dari dana desa.
"Kami sudah dititik jenuh. Sebagai etika, kami akan tutup jalan ini. Selama tuntutan kami tidak terealisasi, maka akan kita tutup akses jalan ini selamanya," tambahnya.
Kapolsek Rengel, AKP Musa Bachtiar kepada blokTuban.com mengatakan, dari mediasi yang dilakukan Polsek Rengel, Koramil, pihak JOB P-PEJ, dan warga Logawe, rupanya belum membuahkan titik temu.
"Aksi yang dilakukan warga kemudian telah ditanggapi pihak menejemen dengan beberapa poin, namun masih belum bisa diterima oleh pengunjuk rasa. Untuk sementara inu, belum ada titik temu", tegasnya. [feb/ito].