Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Persatuan penggilingan padi (Perpadi) Tuban, mengurai permasalahan yang menyebabkan banyaknya tempat penggilingan padi di wilayah setempat banyak yang berhenti produksi.
Disampaikan ketua DPC Perpadi Tuban, Kasmono Wibowo, banyaknya tempat produksi penggilingan padi yang tidak beroperasi dikarenakan banyaknya tengkulak luar Tuban yang ikut memainkan harga.
Misalnya, tengkulak lokal membeli gabah dengan harga 6000 atau 7000, maka tengkulak luar Tuban berani membeli diatasnya. Dan saat tengkulak lokal mencoba membeli diatasnya, tengkulak luar Tuban juga berani membeli di atasnya.
"Masalahnya disini, adanya tengkulak lokal yang membeli gabah dengan harga tinggi, sehingga berdampak pada penggilingan padi di Tuban," ujar Kasmono kepada blokTuban.com, Jumat (18/8/2017)
Pria yang juga sebagai mantan Kades tersebut menjelaskan, dampaknya saat gabah dari petani dibeli oleh tengkulak luar Tuban, tentu penggilingannya juga tidak akan dilakukan di Tuban. Sehingga dampaknya sangat dirasa.
"Sampai sekarang ada sekitar 80 persen produksi penggilingan padi yang tidak beroperasi, ya karena banyaknya tengkulak luar Tuban, itu berpengaruh," pungkasnya.
Data yang dimiliki Perpadi Tuban saat ini, hampir setiap desa yang memiliki lahan produktif pertanian setidaknya memiliki 4 tempat penggilingan padi.[nok/ito]