Sebentar Lagi, Tuban Punya Tower Pemantau Hilal

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Sebentar lagi Pemerintah Kabupaten Tuban akan memiliki menara pantau Hilal di bukit Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sebab, Kerja Sama Operasional (KSO) PT Petamina EP, PT. Geo Cepu Indonesia secara resmi meminjamkan lahan yang dulunya menjadi mess karyawan itu.

Mengenai rencana kegiatan pembangunan menara pantau hilal, Kementerian Agama (Kemenag) kantor Tuban telah berkoordinasi dengan instansi lain. Sebab secara teknis tidak mungkin perihal ini dikerjakan oleh Kemenag.

Berdasarkan informasi yang dihimpun blokTuban.com, awalnya sudah ada proposal dari badan hisab rukyat (BHR) Kabupaten Tuban tanggal 4 April 2017 Nomor: 003/KK.13.17.7, tentang bantuan bangunan menara pantau hilal.

Baru kemudian ditindaklanjuti dengan terbitnya surat dari Kemenag tertanggal 11 April 2017, Nomor B-973/KK.13.17.7/KK.03.02.IV./2017 perihal permohonan bangunan. Nantinya dalam hal pelaksanaannya akan ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tuban.

"Mengenai surat izin sudah kita berikan ke Kemenag," singkat Humas PT. GCI, Yenni Hartatik, Selasa (15/8/2017) kemarin.

Disisi lain, Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Noor Nahar Hussein membenarkan jika perolehan surat izin pembangunan menara pantau sudah diterima Pemkab. Pagu anggarannya pun telah ditentukan.

“Guna mendirikan menara tersebut, telah disiapkan dana sebesar Rp304.690.000,” ungkap wakil bupati dua periode itu.

Kendati begitu, menara pantau yang rencananya berdiri di wilayah kerja perusahaan (WKP) Minyak dan Gas Distrik Kawengan, Banyuurip itu masih diragukan Wabup. Sebab, telah terbukti dua tahun terakhir, tak sekalipun tim BHR dapat melihat bulan awal Ramadan maupun hari raya Idul Fitri.

Lebih lanjut, orang nomor dua di Kabupaten Tuban itu menyatakan, hilal tetap akan sulit terlihat, mengingat kondisi geografis Banyuurip perbukitan dan kawasan hutan. Jika cuaca kurang mendukung, tentu hilal mustahil terlihat.

“Gerimis sebentar saja kabutnya akan datang,” sambung politisi PKB itu.

Diketahui, puluhan tahun sebelumnya, tim BHR memantau hilal di pelabuhan Semen Gresik di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu. Selama itu pula tak sekalipun hilal nampak. Banyaknya lalu lalang kapal tongkang muatan batu bara menjadi pemicunya. [rof/rom]