Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sepertinya masyarakat Tuban dilarang bernafas lega, sebab setelah beberapa hari yang lalu bawang putih sempat meroket, kini disusul harga garam. Bahkan, ketika menjelang bulan Ramadan tahun ini, kenaikannya lebih dari 100 persen.
Menurut salah satu pedagang sembako di pasar tradisional Jatirogo, Tuban, harga garam cukup tinggi, melebihi biasanya. Hal itu diduga adanya anomali cuaca beberapa waktu lalu.
"Setelah bawang putih berangsur turun, garam justru naik dari harga semula Rp9 ribu menjadi Rp23 ribu per bal," terang Yono, seorang pedagang di pasar milik Pemerintah Kabupaten Tuban itu.
Ia menduga, adanya cuaca yang kurang panas bulan lalu di wilayah penghasil garam, mengakibatkan stok garam berkurang. Sehingga para distributor menaikan harga, dengan alasan tidak ada barang.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Diskoperindag Kabupaten Tuban, Bhismo Setya Adji mengatakan, naik turunnya harga kebutuhan di pasaran dipengaruhi oleh supply dan demand. Menurut dia, jika supply aman demand kurang, harga stabil dan bisa turun. Begitu sebaliknya, jika supply kurang namun demand tinggi maka harga bisa naik.
"Namun Pemerintah akan menjalankan tugasnya untuk tetap mengawal stok dan harga," tandasnya. [rof/rom]
Harga Kebutuhan Naik Turun, ini Tanggapan Dinas
5 Comments
1.230x view