Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Di tengah situasi pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) terus menekan biaya operasional hulu minyak dan gas (Migas), justru PT Pertamina EP Asset 4, terus berupaya memenuhi kebutuhan minyak dari lapangan Tapen, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Pemerintah menganggap operasi Pertamina selama ini belum efisien. Untuk itu, efisiensi diperlukan karena sebagian besar ladang migas yang dikelola Pertamina sudah tua. Jika biaya operasional membengkak, pemerintah harus menggantinya lebih banyak, sehingga penerimaan migas negara berkurang.
"Kami merencanakan melakukan pemboran development untuk Tapen-4 dan 5 pada cluster Tapen-2 untuk memenuhi cadangan minyak di Negeri ini," jelas Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Agus Amperianto kepada blokTuban.com, Selasa (23/5/2017).
Rencanya, lanjut pria kelahiran Semarang itu, persiapan operasi dimulai pada bulan Juli 2017. Semuanya dikerjakan apabila jadwalnya tepat dalam penyelesaian sipil lokasi sebelum rig masuk.
Ditegaskan Agus, sapaan akrab mantan Humas Pertamina Pusat itu, untuk efisiensi tetap dilakukan. Namun lebih ke arah efisiensi di dalam investasinya.
"Biaya per sumur diperkirakan sekitar USD 5 juta, dengan target kedalaman 2000 meter," lanjut Agus.
Selama ini, capaian produksi dari Tapen yg sudah menghasilkan hanya Tapen-1. Dari perut bumi kota santri itu, mengeluarkan minyak dengan rata-rata produksi 70 bopd / bbl oil per day. Untuk itu perusahaan mengharap masyarakat sekitar maupun pemerintah turut mendukung.
"Doakan saja semoga perusahaan berhasil," harapnya.
Ketika disinggung terkait efisiensi, apakah ada efisiensi dana CSR? Pihaknya mengaku, kegiatan CSR tidak ada kaitannya dengan efisiensi pada saat investasi. Sebab CSR merupakan program pengembangan masyarakat yang hrs dilakukan oleh perusahaan.
"Pertamina tetap turut serta dalam mengembangkan ketrampilan masyarakat agar mandiri melalui CSR nya," tegasnya memungkasi percakapan.
Sekedar diketahui, Kementerian ESDM telah memberikan 100 persen hak kelola delapan wilayah kerja migas yang akan habis masa kontraknya kepada Pertamina, termasuk Blok Tuban. Selain itu juga Blok Sanga-Sanga, Blok South East Sumatera, Blok Ogan Komering, Blok North Sumatera Offshore (NSO), Blok Tengah, Blok East Kalimantan, dan Blok Attaka, yang masa kontraknya habis pada 2018. Pemerintah juga menyerahkan Blok Mahakam dan Blok Offshore Northwest Java sepenuhnya kepada Pertamina. [rof/ito]