Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Menurunnya harga minyak dunia secara terus menerus jelas memberi dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Khususnya target rencana kerja eksplorasi minyak dan gas (migas) di Nusantara.
Menurut Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Agus Amperianto, ada tiga dampak utama yang akan dirasakan Indonesia secara umum. Diantaranya, pertama, terjadinya penurunan kinerja ekspor. Nilai ekspor migas sampai saat ini masih dominan dalam total nilai ekspor Indonesia.
Dampak kedua, terkait penurunan realisasi penerimaan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kata dia, penerimaan hasil migas bagaimanapun masih merupakan salah satu sumber utama penerimaaan Negara.
Dampak ketiga dari penurunan harga minyak yang terus menerus, yaitu penurunan realisasi penerimaan pemerintah dalam APBN dari pajak penghasilan (PPh) minyak dan gas.
"Secara umum, kondisi ini berpengaruh terhadap dunia," jelas Agus, sapaan akrab mantan Humas Pertamina Pusat itu, Kamis (18/5/2017).
Kendati begitu, bagi Pertamina EP Asset 4 Field Cepu sendiri, harus pandai mengambil momen untuk bisa tetap melanjutkan rencana kerja, dengan prinsip yang effektif dan effisien. Perusahaan plat merah itu tetap aktif melanjutkan upaya-upaya pencarian migas di Kabupaten Tuban, untuk memenuhi cadangan energi di bumi pertiwi.
Terbukti, Pertamina EP Asset 4 tetap mengeksplor dan memproduksi minyak di lapangan Tapen, Kecamatan Senori, Albatros Putih di Jamprong, Kenduruan Tuban. Bahkan untuk menambah pendapatan minyak pihaknya juga mencoba keberuntungan di lapangan Pecuk, Lamongan.
"Meski belum optimal hasilnya, setidaknya kami tetap hadir untuk berupaya menyediakan energi Negeri," pungkasnya. [rof/rom]
Harga Minyak Dunia Turun, Ini Upaya Pertamina EP Asset 4
5 Comments
1.230x view