Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Ujian Nasional tingkat SMA sederajat tinggal dua bulan lagi. Namun, di berbagai lembaga masih ditemukan kekurangan kesiapan dalam menggelar UN tahun ajaran 2016/2017.
Di tahun ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengharuskan UN SMA sederajat menggelar ujian berbasis komputer atau UNBK. Kendati demikian, masih ada beberapa lembaga yang menyatakan kesiapannya masih kurang.
Di Kabupaten Tuban misalnya, masih ada lembaga yang sampai saat ini sarana prasarananya belum memadahi. Sebab hanya ada beberapa komputer saja di sekolah tersebut. Para guru dan Kepala Sekolah tidak jarang mengambil jalan alternatif untuk tetap bisa menggelar UNBK.
"Secara kuantitas kita perlu menambah komputer agar bisa tercukupi rasio alat dan siswa," ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jatirogo, Darusman, Jum'at (3/2/2017).
Dijelaskan Darusman, SMAJA sebutan SMA Negeri 1 Jatirogo, baru tersedia 28 unit komputer yang layak, padahal jumlah siswa kelas XII yang mengikuti UN ada 242. Sementara itu Dinas juga membatasi pengerjaan soal tiga shift. Mau tidak mau pihaknya mencari alternatif agar bisa terpenuhi.
"Sementara kita bekerja sama dengan komite, untuk siswa yang memiliki laptop dipinjam untuk UNBK," tandasnya.
Hal yang sama dialami lembaga lain, SMA Migas Senori. Berdasarkan informasi yang diperoleh blokTuban.com, SMA Migas juga perlu menambah unit komputer sebanyak 7 set komputer.
"Kebutuhan kita 12 set dan baru memiliki 5 set," terang Wakil Kepala Sekolah, Siswanto.
Ditambahkan Siswanto, pemenuhan sarana dan prasarana dirasa masih sulit. Tidak menutup kemungkinan akan bergabung dengan sekolah lain agar bisa menggelar UNBK. "Jika sampai saat UN belum terpenuhi, jalan satu-satunya bergabung dengan sekolah lain," pungkasnya.[rof/ito]