Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menjadi salah satu cara baru yang dinilai efektif dan efisien dalam pelaksanaan ujian nasional (UN). Pada UN SMP atau sederajat tahun ini, salah satu SMP di wilayah penghasil Minyak dan Gas Bumi (Migas) terbesar di wilayah Kabupaten Tuban, masih belum siap.
Kepala Sekolah SMP Migas Senori, Pramono menuturkan, UN 2017 masih terkendala sarana dan prasarana. Akibatnya, pihak SMP akan melaksanakan UN berbasis kertas pensil atau UNKP.
"Tahun ini masih belum siap, karena masih terkendala sarana dan prasarana," ujar Pramono saat ditemui blokTuban.com di kantornya, Sabtu (14/1/2017).
Pramono menjelaskan, mengenai perangkat komputer sekolah yang berdiri di bawah naungan Yayasan Kesejahteraan Warga Migas ini, hanya memiliki 10 perangkat komputer. Padahal, jumlah siswa yang akan mengikuti UN tahun 2017 jumlahnya 80 anak.
Lanjut Pramono, apabila suatu saat ada pihak lain yang menyumbangkan komputer, pihak SMP Migas Senori siap menggelar UNBK. Namun sebaliknya, jika hanya mengandalkan kekuatan lembaga pihaknya masih belum siap. Karena menurut lembaga, biaya untuk persiapan perangkat terlalu besar.
"Terus terang kita masih mengandalkan pihak Yayasan dan pihak lain, semisal perusahaan Pertamina maupun KSOnya," tandasnya.
Pihak sekolah sangat berharap akan adanya bantuan dari perusahaan di bawah SKK Migas agar bisa mewujudkan UNBK tahun ini. "Untuk kebutuhan operasional dan gaji guru saja bisa dikatakan paspasan, bagaimana mau menggelar UNBK," keluhnya menandaskan. [rof/ito]
Terkendala Sarpras, SMP Migas Tak Bisa Gelar UNBK
5 Comments
1.230x view