Reporter : Dita Afuzal Ulya / Edy Purnomo
blokTuban.com - Tingginya air muka Bengawan Solo di daerah Kabupaten Tuban dan Lamongan membuat pencarian 7 korban tenggelam terkendala. Pada pencarian hari kedua ini satu dari 7 korban belum ada yang ditemukan.
Plt BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono mengatakan jika selain muka air bengawan yang masih tinggi, panjangnya sungai juga menjadi salah satu kendala meskipun personil sudah ditambah dan titik fokus sudah dipusatkan.
"Arus di bawah masih sangat deras tapi masih bisa kita back up," ungkapnya, Sabtu(8/10/2016).
Joko mengungkapkan, arus bengawan yang masih tergolong deras ini terindikasi oleh warna air bengawan yang sangat keruh dan banyak material-material yang masih terbawa.
"Kemungkinan ada korban yang terjerat dengan pusaran air di bawah karena sampai dua hari belum ketemu," imbuhnya.
Cuaca di sekitar pencarian 7 santri tenggelam, di kawasan Desa Ngadirejo dan Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, memang tengah kurang bersahabat. Bahkan hujan deras juga sempat turun pagi tadi.
Meskipun hujan, Joko berharap hal itu tidak berpengaruh dengan Tinggi Muka Air (TMA) Bengawan Solo. Dengan begitu, pencarian bisa dilanjutkan dengan harapan para korban bia ditemukan.
"Kalau hujan tidak begitu berpengaruh, yang kita khawatirkan justru ketika air sungai sampai naik," kata Joko.
Sampai sekarang, petugas SAR gabungan dari berbagai kota dan lembaga terlibat dalam pencarian. Selain melakukan penyisiran mengikuti arus air, petugas juga melakukan circle, yakni membuat gelombang di permukaan air menggunakan perahu karet karena ada kemungkinan para korban tersangkut di dasar bengawan [ita/pur/ito]
Tragedi Perahu Nahas Santri Langitan
BPBD Tuban : Pencarian Terkendala Arus Deras
5 Comments
1.230x view