Reporter : Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Keris memang tidak hanya menjanjikan tentang kesenangan. Tetapi rasa bangga juga muncul, ketika bisa memiliki benda eksklusif warisan nenek moyang kita itu. Lantaran, tidak semua orang bisa memiliki keris. Belum lagi sisi ekonominya, benda antik buatan seseorang yang disebut 'Mpu' itu harganya bak tanah. Semakin lama disimpan, sudah pasti semakin mahal.
Kolektor keris, M. Mamtuchin menjelaskan, keris merupakan benda yang memiliki makna filosofi mendalam. Benda pusaka yang satu ini tidak lepas dari sejarah panjang dengan adannya kejayaan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Hal itu menjadikan keris selalu diminati oleh para pecinta dan peminatnya.
Keberadaan kolektor keris, satu diantara upaya pelestarian dan memelihara kelangsungan budaya Bangsa. Keris-keris itu sebagai lambang khazanah atau budaya yang sudah ada.
"Sudah 10 tahun saya sebagai kolektor yang berkecimpung mendalami keris," ujar Pria yang akrab disapa Abiyala itu, Senin (3/10/2016).
Kolektor asal Senori, Tuban itu menyatakan, ada banyak hal jenis keris yang harus difahami oleh pemesan maupun pecinta keris. Diantaranya, sebelum membeli harus tau terlebih dahulu ciri kelengkapan sebuah keris.
Keris itu bisa dinilai dari bentuknya (dapur), motifnya (pamor), tangguhnya ( zaman atau era), sarung atau wadah (wrangkanya) dan bagian pegangan keris atau ukirannya,
"Dari satu kesatuan ciri tersebut maka bisa dinilai keris itu," papar Abiyala.
Abiyala yang juga salah satu anggota komunitas Paguyuban pelestarian Tosan Aji Megalamat Tuban itu menuturkan, dalam hal pemasaran keris, dia mengaku bisa memanfaatkan media online dan bisa datang langsung.
Pria ini mengaku, ada sekitar 50 jenis keris koleksin yang ia miliki. Dari berbagai jenis bentuk keris yang dimiliki ada satu, jenis senpaner berpamor pancuran emas. Keris ini ada pada zaman Majapahit yang konon mitosnya memiliki tuah di bidang usaha.
"Keris ini memiliki khasiat untuk memudahkan dari segala urusan dan untuk meningkatkan pangkat kedudukan," pungkasnya. [rof/ito]