Manfaatkan Ramuan Herbal Obati Pasien Patah Tulang

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Kali ini, Awak blokTuban.com bertandang ke rumah pria berusia sekitar 90 tahun yang berprofesi sebagai dukun patah tulang di Dusun Jambon, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding. Kakek yang dikenal dengan nama Tarmidin itu bermukim di daerah batuan kapur tak pelak dengan jalan terjal yang perlu kehati-hatian untuk melintasinya.

Kakek Tarmidin yang meski usianya menginjak senja, namun tak membuat keahliannya menyembuhkan pasien patah tulang berkurang. Kakek Tarmidin tinggal di rumah sederhana, di depan rumahnya terdapat batang kayu pohon waru yang dipotong dadu ukuran kecil dijemur di bawah terik matahari.

Saat blokTuban bertandang, Tarmidin tengah memperagakan metode pengobatan sangkal putung kepada pasiennya.Tidak tampak peralatan berobat dengan hanya mengandalkan keluwesan tangan, ia memulai proses pengobatan. Ia menyentuhkan tangannya tepat di bagian sendi bahu Sang Pasien.

"Siapa dek namannya?," tanya Mbah Din begitu ia akrab disapa kepada pasien.

Setelah itu, ia merapalkan doa berbarengan mengunyah semacam rempah. Sejurus kemudian ia semburkan pelan di atas lengan yang sakit dan tak lupa doa diucapkan. Lengan tersebut kemudian ia ikat dengan kain kasa.

"Sudah 20 tahun saya menjadi juru sembuh sangkal putung," kata warga RT 2/RW 4 tersebut.

Bekerja sebagai juru sembuh sangkal putung menjadi jaminan sendiri bagi Tarmidin. Mereka yang cocok menjalani pengobatan ala Mbah Din akan senantiasa kembali, pasien kebanyakan berasal dari sekitar Tuban dan tidak jarang beberapa berasal dari Rembang-Jawa Tengah hingga yang memiliki kerabat di luar negeri seperti Malaysia. Pasien yang berdomisili jauh acap meminta 'syarat' atau obat dari Mbah Din.

"Dua batang pohon Waru direndam air selama dua hari dua malam, kemudian air rendaman akan dapat dioleskan ke area tubuh yang luka," ujarnya kepada blokTuban.com.

Tanaman pohon waru yang secara umum memiliki khasiat menyembuhkan secara herbal dimanfaatkan Tarmidin dalam pengobatan sangkal putung. Batang pohon waru yang ringan, cukup padat, kelabu kebiruan dan terkadang agak ungu kecoklatan dipercayai Tarmidin mampu memulihkan cedera pada tulang.

Salah seorang pasien Tarmidin, Sampur (65) asal Desa Pruggahan Kulon, Kecamatan Semanding mengaku ber'jodoh' atau sudah kadung cocok berobat kepada Tarmidin. Bahkan ini kedua kali ia menyambangi Mbah Din atas keluhan yang sama.

"Saya keseleo waktu mengangkat pupuk yang akan dibawa ke sawah," kata Sampur sambil meringis mengangkat lengan sebelah kanan yang cedera.

Jika sebelumnya ia mengalami cedera pada persendian kaki, kedua kali ini ia cedera pada sendi lengan. Setelah mendapat pengobatan dalam beberapa hari dapat pulih kembali.

Menjalani pengobatan alternatif sangkal putung, bagi Tarmidin merupakan amanah yang harus dijalankan tanpa mengenal pamrih. Menjalankan pengobatan sangkal putung ia dapatkan dari Sang Kakak yang mengamanatkan padanya dan sebelumnya juga didapat dari amanat kakek. Dia mengaku pantang meminta atau bahkan mematok tarif pengobatan.

"Tidak boleh (meminta, red), kalau diberi ya syukur Alhamdulillah sebab kita niatnya menolong," pungkasnya.[dwi/col]