Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Pergantian manajer Persatu Tuban terancam bersifat tertutup. Hal itu disinyalir dari Pernyataan ketua harian Persatu, Miyadi.
Melalui pesan singkat yang dikirim kepada blokTuban.com, Pria yang kini menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban itu menjelaskan, bahwa mekanisme Pergantian manajer Persatu adalah urusan manajemen.
"Pergantian manajer itu urusan pengurus, jadi tetap berdasarkan hasil keputusan manajemen," tegas Miyadi, Jumat (2/9/2016).
Lantas, saat disinggung mengenai calon dari luar pengurus dan juga tranparansi saat pergantian manajer. Miyadi juga tetap mengeluarkan pernyataan yang sama.
"Sekali lagi pengurus belum ada keputusan menunjuk manajer baru, apakah nanti manajer baru melalui pendaftaran, seleksi atau hasil keputusan rapat, kita belum tahu, yang jelas semua berdasarkan keputusan pengurus," jelasnya.
Sementara itu Presiden Republik Ronggomania, Indra Bagus Burhanudin berharap agar pemilihan manajer dilaksanakan dengan terbuka. Indra menilai, keterbukaan merupakan salah satu bentuk tranparansi dari manajemen Persatu.
"Kalau memang pergantian manajer melalui pendaftaran maka harus diumumkan jauh-jauh hari, agar tidak terkesan tertutup," pungkas Indra.
Sebelumnya santer terdengar kabar, manajer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni menyatakan akan mundur sebagai manajer. Roni sapaan akrabnya mempersilahkan siapapun yang berkeinginan untuk mengganti dirinya agar segera mendaftarkan diri. Namun, pernyataan Roni ditentang oleh Miyadi karena dianggap ilegal, tidak berdasarkan keputusan manajemen. [nok/rom]
Pergantian Manajer Persatu Terancam Tertutup
5 Comments
1.230x view