Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Pondok pesantren Assalam Bangilan Tuban kembali menyedot perhatian masyarakat sekitar. Haflah Akhirussanah (HAS) kelas VI/XII KMI Assalam 2016, yang pertama kali setelah wafatnya KH. Abdul Moehaimin Tamam, Pendiri Pondok Pesantern (Ponpes) Assalam, benar-benar memanjakan beribu-ribu pasang mata yang hadir. Barbagai macam acara yang ditampilkan mulai dari gema sholawat, suara khas group koor pengiring para wisudawan dan wisudawati, dentuman alat-alat drumband dari Group marching band, hingga kolaborasi santri, semua berjalan dengan rapi dan tertib.
[Baca juga: Disdikpora: KMI Assalam Jadi Jujukan Pembentukan Akhlak]
Tahun ini, KMI Assalam dipimpin oleh KH. Yunan Jauhar, putra ke dua dari Abah Moehaimin Tamam. Tidak ada yang berubah, semua sistem yang diterapkan oleh sang pendiri, istiqomah tetap diamalkan.
Dalam pidato singkatnya, beliau menyampaikan beberapa dinamika totalitas kehidupan pondok, sebagai wadah pendidikan. "Di Pondok Pesantren para santri dicetak sebagai pemimpin yang mempunyai karakter. Apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dikerjakn santri, semua mengandung pendidikan," ungkap Direktur KMI Assalam, yang juga alumni Ponpes Darussalam Gontor, tadi malam.
Dalam perhelatan akbar, HAS KMI Assalam 2016 disampaikan, merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Acara ini dipimpin dan diselenggarakan oleh santri yang baru berusia 16 sampai 19 tahun. "Beribu–ribu rasa syukur kita haturkan kepada Allah SWT. Anak-anak yang setara kelas II/XI SMA sudah mampu menyelenggarakan HAS KMI Assalam 2016 dengan luar biasa," imbuhnya.
Mauidzoh hasanah pada Haflah Akhirussanah ini diisi oleh KH. Abdul Wahid dari Pati, Jawa Tengah. "Bangga sekali melihat anak-anak kita masuk ke dalam lingkungan pondok pesantren, apalagi di pondok ini anak tidak hanya mengaji. Tetapi juga berkreasi," bangga sang kiai kepada para santri.
Pantauan blokTuban.com, sekitar Pukul 01.30 WIB, acara baru selesai. Segenap wisudawan dan wisudawati foto bersama di atas panggung dengan para dewan guru. Disusul oleh segenap panitia yang terdiri dari kelas V/XI.
"Semoga kedepannya, Pondok pesantren Assalam bisa lebih berkembang dan membawa pengaruh positif kepada para kader bangsa. Hingga terwujudlah cita-cita pondok ini. Untuk menjadikan Bangilan sebagai Kota Santri sekaligus Kota Ilmu," pungkas Hj. Noor Anim Suryawati, Ketua pembina yang juga Putri pertama Abah Abdul Moehaimin Tamam. [rof/rom]