Reporter: Dwi Rahayu
bkokTuban.com - Pungkas malam Gelar Karya Sastra (GKS) yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra dan Indonesia (Himbas) menyuguhkan salah satu hal menarik. Yakni launching buku kumpulan sajak sastrawan Sosiawan Leak berjudul Wathathitha.
Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 21 hingga 26 April 2016 disupport oleh www.bloktuban.com. Malam pungkas selain peluncuran buku milik sastrawan kenamaan Leak begitu ia dikerap dipanggil, digelar pula talkshow atau tanya jawab antar audien di area terbuka sebagaimana dialog sastra pada rangkain gelaran sastra sehari sebelumnya.
"Judul buku Wathathitha tidak memiliki arti kata khusus," kata sastrawan yang memiliki nama asli Sosiawan Budi Sulistyo.
Kata Wathathitha, lanjut Leak, kerap keluar dari mulut tokoh pewayangan dalam cerita Ramayana yang mewakili watak kejahatan, Rahwana. Wathathitha menjadi kata ajian tiap kali menghadapi situasi apapun itu.
Selama talkshow berlangsung, Leak meladeni setiap pertanyaan yang datang dari peserta. Bahkan permintaan untuk mengurai rambut pun ia lakukan serta membaca puisi favorit miliknya, dunia bogam bola.
Rangkaian malam pungkas diisi dengan beberapa rangkaian kegiatan. Dari pertunjukkan musikalisasi puisi serta grup musik unen-unen, serta solo vokal dari gamelawan.
Sengaja malam pungkas dihelat Selasa malam (36/4/2016). "Bertepatan tanggal 27 April diperingati hari sastra," kata Ketua Umum Himbas, Yeti Lusiana kepada blokTuban.com.
Sementara itu, salah satu dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Suhariadi mengapresiasi gelar sastra kali ini. Kendati belum banyak penyair atau penulis di Tuban menerbitkan buju sendiri, tetapi upaya generasi muda mulai nampak belakangan ini.
"Beberapa komunitas penulis di Tuban mulai bermunculan," kata dosen nyentrik dengan rambut sepenuhnya mulai memutih tersebut.
Diketahui serangkaian gelar karya sastra yang sejak tanggal 21 April 2016 ini memiliki agenda menarik. Di hari pertama dari pembukaan, kartinian dan fashion show. Di hari kedua dan ketiga gelaran sastra fokus pameran tulisan.
Pada tanggal 24 April dilakukan nonton bareng film terbaik PBSI tahun 2009 - 2013. Dan malam pungkas ditutup dengan launching buku dan pertunjukkan musikalisasi puisi, vokal dan musik instrumental. [dwi/ito]